Petani di Bulukumba Terpaksa Bergadang Untuk Mendapat Jatah Air

 

RUBRIK.co.id, Bulukumba- Sekitar sebulan terakhir, air irigasi di lahan pertanian di Desa Bontonyeleng dan Desa Pallambarae Kecamatan Gantarang kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan hanya mengalir beberapa hari dalam seminggu. Akibatnya, para petani terpaksa begadang untuk mendapatkan giliran jatah air.

Agar tanaman padi mereka tetap hidup, Muhammad Faizal (25) seorang petani di desa Bontonyeleng harus rela bergadang untuk menunggu pasokan air dari irigasi induk.

” Debit air sangat kurang dari irigasi induk tidak mampu mengairi sawah-sawah petani di dua desa sekaligus sehingga kami harus antri setiap minggu”, kata Faizal.

Menurut Faizal sejak beberapa tahun lamanya sistem antrian air irigasi memang sudah dilakukan . Petani didua desa juga tidak mengetahui apa penyebab sehingga aturan ini hampir tiap tahun di berlakukan padahal baru baru ini irigasi induk yang ada di Desa Bontonyeleng mendapatkan anggaran perbaikan sampai miliaran rupiah namun Debit air yang mengalir dari induk irigasi sampai ke petani masih sangat kurang.

” Harapan kami sekarang petani saat musim tanam seperti ini tinggal hujan, namun hujan terkadang juga yang sebentar turun, kami berharap agar pemerintah kabupaten Bulukumba bisa segera mencarikan solusi masalah ini”, kata Faizal.

Sementara itu petani lainya Sudirman mengatakan beda lagi saat musim kering tahun 2019 lalu air sulit didapat , para petani di Bontonyeleng Pallambarae terpaka merelakan tanah mereka tidak tergarap selama kurang lebih beberapa bulan . Akibatnya, sebagian besar petani berusaha mencari pekerjaan serabutan untuk menyambung kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

” Kami hanya berharap tahun ini air hujan bisa membantu kami agar kebutuhan air untuk tanaman padi kami bisa tercukupi sampai musim paneng”, harap Sudirman.

Sementara itu Akmal kuwatir dengan sistem jadwal pembagian air akan berdampak pada komplik atau gesekan antara petani terjadi.

” Yang saya takutkan jangan sampai petani bertengkar bahkan berkelahi akibat air irigasi untuk sawah mereka”, kata Akmal.

Akmal mengatakan dengan Debit air yang kurang seperti ini beberapa waktu lalu bahkan nayaris ada perkelahian antara petani akibat antrian untuk mendapatkan air untuk tanaman padi mereka”, ujarnya. (Sy)

Komentar