Diduga Palsukan Tanda Tangan, Kades Lembanna Kajang Dipolisikan BPD

RUBRIK.co.id,Bulukumba- Kepala Desa Lembanna Asri diduga memalsukan tanda tangan lingkup BPD dalam mengurus pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) sejak 2017 hingga 2020.

“Kepala Desa Lembanna merekayasa semua tanda tangan lingkup BPD dalam mengurus anggaran pencairan dana desa,” jelas Bahtiar, Rabu, 1 April 2020.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Lembanna Kecamatan Kajang, H Bahtiar M melaporkan Kepala Desa Lembanna ke pihak kepolisian atas dugaan pemalsuan tanda tangan pencairan dana desa pada Jumat 27 Maret 2020 lalu termasuk mengadukan hal ini ke DPRD kabupaten Bulukumba.

Bahtiar berharap, kasus pemalsuan tanda tangan oleh Kades Lembbana ini bisa segera ditangani secepat mungkin oleh pihak terkait.

“Saya sudah resmi laporkan, semua barang bukti sudah saya serahkan. Semoga bisa ditindaklanjuti oleh pihak penegak hukum,” terang Bahtiar.

Sementara itu kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Berry Juana Putra melalui Kepala Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Bulukumba, Aipda Ahmad Fatir, membenarkan terkait laporan tersebut.

Ia memastikan seluruh laporan akan ditindaklanjuti, hanya saja saat ini pihaknya belum mengambil langkah lanjutkan hingga kondisi mulai membaik.

“Benar ada laporan dari Desa Lembanna, cuma kita biar fokus kemanusiaan dulu. Ini demi keselamatan kita bersama agar mampu memutuskan rantai penyebaran Covid-19 ini,” Tutupnya.

Sementara itu Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Bulukumba, Andi Thirta Masaguni yang dikonfirmasi, membenarkan adanya laporan tersebut dirinya mengaku, pihaknya saat ini masih mendalami laporan tersebut.

“Ya benar ada yang melaporkan hal itu. Kami masih lakukan pendalaman atas laporan ini. Kita fokus soal kemanusiaan dulu, apalagi wabah virus corona ini tidak kita tahu kapan berakhir,” singkatnya.

Sementara itu kepala desa Lembbana Asri yang dikonfirmasi melalui via wasthapp membantah tudingan tersebut,dirinya mengaku tidak pernah melakukan hal yang dituduhkan tersebut.

Bahkan Asri menduga kalau pelaporan dirinya erat kaitannya dengan politik pilkades yang kembali akan digelar di desa Lembanna.

” Ada yang mau menjatuhkan saya pada pilkades nanti, apalagi akhir jabatan BPD sisa enam bulan lagi” Tutup Asri. (Id)

Komentar