RUBRIK.co.id,Bulukumba- Merebaknya isu dan postingan di media sosial terkait himbauan untuk berhenti total serentak di Indonesia yang akan berlangsung dari tanggal 10 sampai 12 April 2020.
Himbauan ini pun juga telah dibantah oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto bahwa pemerintah tidak pernah mengeluarkan hal tersebut, bahkan ia menyebut jika kabar tersebut adalah kabar bohong atau hoaks.
“Itu hoaks,” sebut Yuri dalam pesan singkat yang dikutip dari prfmnews.id 7 April 2020 lalu.
Namun karena kabar terlanjur beredar di masyarakat termasuk di Kabupaten Bulukumba,maka banyak pihak yang mempertanyakan kebenaran dari informasi berhenti total selama 3 hari tersebut.
Sementara itu Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali meminta kepada seluruh masyarakat Bulukumba secara umum untuk tetap mewaspadai informasi atau himbauan yang tidak jelas sumbernya, terutama terkait dengan upaya penanganan wabah pandemi virus Corona.
“Ini bukan informasi resmi dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah termasuk di kabupaten Bulukumba.
Menurut Andi Sukri terkecuali sekolah yang memang sudah diliburkan, aktifitas perkantoran tetap jalan seperti biasanya, termasuk aktifitas pasar. Informasi ini juga memang berimbas pada pemahaman masyarakat bahwa aktifitas pasar juga dihentikan atau ditutup.
“Jadi saya ingatkan disini tidak ada penutupan pasar. Namun kita terus menghimbau warga agar tetap tinggal di rumah. Tapi jika untuk memenuhi kebutuhannya, masyarakat masih bisa ke pasar dengan menggunakan masker. (**)
Komentar