RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba menganggarkan Rp 26 Miliar untuk penanganan Covid-19.
Dari Rp 26 Miliar tersebut, Rp 1,9 dianggarkan untuk bantuan sosial berupa 15 Kg ditambah telur 2 rak, Indomie 1 dos, dan minyak goreng 2 liter kepada 5000 Kepala Keluarga di Bulukumba.
Hanya saja realisasinya tidak seperti di lapangan, banyak temuan yang didapatkan anggota DPRD Bulukumba saat melakukan reses di kantor Dinsos Bulukumba, Rabu,29 April 2020.
Seperti beras yang disebut tidak layak konsumsi. Padahal pada pengusulannya, Dinsos meminta beras dengan kualitas terbaik.
Begitupun dengan jumlah beras 15 Kg yang seharusnya diserahkan ke setiap Kepala Keluarga (KK), hanya 3 Kg saja yang sampai ke tangan warga.
” Kenapa bisa begini, ini untuk kemanusian. Saya yakin kalau ini beras di masak pagi hari, siangnya akan basi,” kata Ketua Komisi C DPRD Bulukumba, Muh Bakti.
Bakti meminta hal ini diusut, karena ada kecurangan menurutnya pada bantuan kemanusian yang berdampak pada covid 19.
” Mana cukup jika beras 3 Kg untuk satu KK, bagaimana yang banyak anggota keluarganya. Cukupkah ini dimakan satu bulan,” tegas Bakti.
Kasi penanganan Fakir Miskin Dinsos Bulukumba, Asrul yang dikonfirmasi membenarkan adanya temuan DPRD Bulukumba tersebut.
Asrul mengaku, jika Dinsos yang awalnya meminta anggaran untuk bantuan beras 15 Kg dirubah pihaknya.
Dengan alasan, agar varian bantuan sembako kepada warga bisa bertambah banyak.
” Awalnya beras 15 Kg, namun kita rubah dengan gula 2 Kg yang awalnya tidak termasuk dalam bantuan agar bantuannya semakin banyak, karena telah ada bantuan beras dari Bulog,”kata Asrul.
Untuk bantuan ini, Asrul mengaku setiap KK mendapatkan 3 Kg beras, Telur 2 rak, Indomie 1 dos, Minyak 2 liter serta gula 2 Kg.(**)
Komentar