Pupuk Langka di Bulukumba, Ratusan Hektar Sawah Petani Terancam Gagal Panen 

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Petani di keluarahan Jalanjang kecamatan Gantarang kabupaten Bulukumba juga mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi untuk pertanian yang akan berimbas ke ratusan hektar lahan pertanian di Gantarang.

Kondisi ini kata Andi Akbar Djabbar dikhawatirkan akan menyebabkan tanaman padi mereka terancam gagal panen.

“Tanaman padi saat ini memasuki masa pemupukan, dan kami para petani mengandalkan pupuk subsidi, karena harganya yang jauh lebih murah,” katanya belum lama ini.

Kelangkaan pupuk, diyakini Andi Akbar bisa mengakibatkan petani padi terancam gagal panen total disebabkan padi akan mati.

“Kita semua sangat bergantung dengan pupuk subsidi, daya beli petani tentu tidak sanggup mendapatkan pupuk non subsidi. Ketiadaan pupuk menyebabkan program pertanian apapun akan gagal total,” tegasnya.

Senada juga disampaikan oleh Haris warga desa Bontonyeleng kecamatan Gantarang Ia mengatakan, sudah satu bulan pupuk bersubsidi mengalami kelangkaan.

“Kondisi ini mungkin sudah lebih sebulan terakhir. Kita kesulitan mencari pupuk bersubsidi, jenis jenisnya banyak, intinya urea dan NPK kedua jenis ini sangat diperlukan dalam masa pemupukan seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Dikatakan dia, kelangkaan tersebut bisa mengakibatkan kualitas padi dan tanaman lainnya menjadi menurun, hal tersebut sangat berpengaruh pada nilai jual.

“Padi yang dihasilkan akan kurang bagus dan kuantitas panennya pasti menurun, dengan begitu para petani tentu akan rugi, ditambah harga gabah juga terkadang tidak menentu,” keluhnya.

Pada tahun sebelumnya, kata Haris  pupuk subsidi cukup mudah didapat, sehingga petani merasa terbantu.

“Tahun 2019 kuota belum dikurangi seperti yang dinformasikan tahun ini dikurangi . Jadi dulu kami cukup terbantu, hasil panen juga cukup baik, dan ada surplus juga,” jelasnya.

Menurut dia, harga pupuk non subsidi sangat tinggi, sehingga petani tidak sanggup untuk membeli.

“Harganya bisa tiga kali lipat dibanding subsidi, kita petani tidak punya uang untuk membeli pupuk yang non subsidi,” Katanya.

Menurut dia, seharusnya memang sejak awal kuota pupuk subsidi mesti dipertahankan, bahkan ditambah.

“Kami meminta pemerintah untuk mengembalikan kuota seperti tahun lalu, bila perlu ditambah karena memang masih banyak petani yang tidak mampu seperti kami, dan belum terhitung sebagai penerima pupuk bersubsidi,” pintanya.

Petani lainya yang ada didesa Taccorong kecamatan Gantarang juga mengeluhkan langkahnya pupuk bersubsidi saat ini.Kendati penegecer di Bulukumba telah diperiksa pihak kepololisian atas kelangkaan pupuk namun sampai saat ini belum juga bisa mendapatkan pupuk apalagi sudah masuk waktu memupuk.

“Kami meminta pemerintah dan kepolisian bisa memberikan kami jalan keluar atau setidaknya bisa memberikan kami solusi dimana kami bisa mendapatkan pupuk,” Kata Rahmat.

Sebelumnya kepolisian polres Bulukumba memeriksa setidaknya 12 pengecer pupuk bersubsidi yang ada di wilayah Gantarang.

Namun dari hasil penyidikan dan informasi yang ditemukan pihak kepolisian dilapangan kuouta untuk wilayah Gantarang yang sebelumnya 12 ton saat ini hanya 7 Ton.(**)

Komentar