RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (KPPM) Makassar mendatangi mapolres Bulukumba untuk menpertayakan kelanjutan kasus dugaan korupsi bantuan Dana Covid-19.
Dalam orasinya Asfar jenderal lapangan mengatakan kasus dugaan korupsi bantuan covid-19 di dinas sosial kabupaten Bulukumba belum menunjukkan perkembangan berarti.
Bukan hanya itu bahkan pengadaan barang dalam bentuk sembako yang masuk dalam bagian bantuan covid-19 , kepala dinas Sosial kabupaten Bulukumba terkesan tertutup dan enggan memberitahukan perusaan yang ditunjuk untuk pengadaan bantuan.
“Tidak ada transparansi anggaran baik covid-19 , maupun BLT, PKH dan BLNT di kabupaten Bulukumba,” Ujar Asfar.
Pengunjuk rasa mendesak polres Bulukumba untuk menuntaskan dugaan kasus dugaan korupsi dana bantuan covid-19 di dinas sosial.
Bukan hanya itu mahasiswa juga meminta agar dinas sosial melakukan transparansi anggaran terkait bantuan BLT, PKH, dan BLNT.
” Kalau tidak mau transparan, lebih baik copot saja sebagai kepala dinas,” Tegas Asfar.
Kasat reskrim polres Bulukumba AKP Berry Juana Putra melalui kanit Tipikor Ipda Muh Ali yang menerimah pengunjuk rasa didepan mapolres Bulukumba mengatakan kasus masih terus bergulir, pihak kepolisian masih menunggu hasil audit Badan Pengawasan Keuagan dan Pembagunan (BPKP) untuk menetapkan jumlah kerugian negara didalamnya.
“Kita masih menunggu audit BPKP sampai saat ini, kendati kita telah menemukan adanya indikasi kerugian negara didalam kasus ini, namun kita tetap mengacuh hasil audit dari BPKP dan investorat kabupaten Bulukumba,” Kata Ipda Muh Ali.
Ditambahkan Ipda Muh Ali, penyidik baru akan menetapkan tersangka kalau sudah ada hasil audit BPKP yang menyebutkan jumlah kerugian negara dalam kasus ini.
“Insya Allah, semoga dalam waktu dekat ini hasil audit BPKP bisa keluar dan kita akan tahu berapa kerugian negara didalam kasus korupsi bantuan covid-19, dikabupaten Bulukumba,” Tutup Ali. (**)
Komentar