RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Jika sesuai jadwal, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bulukumba bakal dilaksanakan Desember 2020 mendatang.
Saat ini, tersisa beberapa figur yang ‘bernafas panjang’. Beberapa diantaranya adalah putra daerah yang saat ini berstatus sebagai wakil rakyat.
Mereka adalah Andi Hamzah Pangki, Andi Murniyati Makking, Arum Spink dan juga Andi Edy Manaf.
Jika resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) September 2020 mendatang, maka secara otomatis mereka bakal meninggalkan kursinya di parlemen.
Di Pilkada Bulukumba 2015 lalu, Tomy Satria Yulianto juga melakukan hal yang sama. Ia rela meninggalkan jabatannya sebagai wakil ketua DPRD Bulukumba untuk bertarung.
Walhasil ia terpilih mendampingi AM Sukri Sappewali untuk periode 2015-2020.
Pengamat Politik Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Muhammadiyah Sinjai, Dr Hermansyah, menganggap hal tersebut sebagai sebuah trend.
Kursi legislatif, kata dia, memang tak membuat karir politisi terhenti.
“Sebuah perilaku yang yang sudah menjadi trend dikalangan politisi, bahwa dengan adanya jabatan politik pada legislatif tidak membuat para politisi berhenti meraih karir politik,” kata Hermansyah, Sabtu 15 Agustus 2020.
Maka hampir disemua lini politik, anggota legislatif bercita-cita meraih puncak di eksekutif.
Hermansyah mengungkapkan beberapa alasannya, pertama, jabatan eksekutif penuh ‘keseksian’ dibandingkan dengan jabatan legislatif.
Kedua, sumber suara dukungan sudah dievaluasi dengan pengalaman saat bertarung di pilcaleg.
“Ketiga, mudah membangun komunikasi politik, keempat, kekuasaan yang melebar secara umum di masyarakat. Jadi itu yang membuat banyak orang mau berkarir di eksekutif,” pungkas Hermansyah. (**)
Komentar