Lucu, Ada Lomba Panjat Pinang Gunakan Tangga di Bulukumba

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Pemuda dan pemudi Desa Bontonyeleng membuat beraneka hiburan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Mulai dari lomba tarik tambang, bola sarung, joget balong, sepak bola mini, Bola Volly, Sepak Takraw , Kasida hingga membuat sendiri lomba panjat pinang. Namun saat lomba panjat pinang berlangsung ada kelucuan dari biasanya. Pasalnya, peserta lomba menggunakan tangga untuk mencapai hadiah yang digantung.

Peserta memanjat pinang menggunakan tangga dikarenakan sejak dimulainya lomba panjat pinang semua peserta yang ikut tidak satupun peserta yang bisa ke puncak untuk meraih hadiah. Saat itulah panitia memberikan kebijakan untuk menggunakan tangga untuk sampai ke puncat.

“Saya diminta bapak kepala Desa untuk tidak lagi melanjutkan lomba panjat pinang, karena sudah memasuki sholat magrib, dimana kondisi dilapangan sudah mulai gelap, jadi saya minta hadiahnya dibagi saja untuk peserta yang ikut,” Kata Ketua Panitia Erwin kepada Rubrik.co.id

Menurut Erwin, tak sedikit anak-anak mendaftar sebagai peserta lomba makan lomba joget, lomba sepak Takraw dan panjat pinang. Satu per satu perlombaanpun dimulai oleh panitia, setelah itu barulah beralih ke perlombaan lainnya.

Meski hadiah yang diberikan kepada peserta dengan total jutaan rupiah hasil dari sumbangan sponsor dan dari kepala desa kegiatan itu berlangsung meriah dan disaksikan warga Desa Bontonyeleng.

Setelah bermacam perlombaan selesai dilakukan, akhirnya panitia mengumumkan ada beberapa kelompok yang mendaftarkan diri ke panitia sebagai peserta panjat pinang yang telah digantung bermacam hadiahnya.

Para pesertapun mencoba cara untuk menaklukkan batang pinang , namun usaha para peserta gagal sampai azan masjid pertanda sholat magrib masuk, tak ada satupun peserta yang berhasil.

Mendegar istruksi dari panitia ,akhirnya salah satu peserta membawa tangga ke lokasi untuk ke mengambil hadiah yang disiapkan panitia.

Kamil (35) salah satu peserta langsung naik mengambil hadiah yang dikemas dalam amplop yang didalamnya terterah nama hadiah.

“Barusan saya ikuti lomba panjat pinang, susah sekali, bahkan berapa kali saya coba tetap jatuh juga,” Katanya.

Kepala Desa Bontonyeleng Andi Mauragawali mengatakan, panitia membiarkan peserta menggunakan tangga memanjat pinang berhadiah lantaran waktunya sangat kepepet dengan salat magrib. Yang paling penting warga terhibur di HUT Kemerdekaan RI tahun ini.

“Tahun depan waktunya akan lebih lama lagi kita buat, ini kasihan juga pesertanya sudah capek dan sering jatuh, tapi tidak berhasil mencapai hadiah. Rencana tahun depan kita akan buat kegiatan yang sama lagi, dan untuk anak-anak juga kita adakan, tapi bukan panjat pinang, melainkan panjat pohon pisang,” katanya seraya menambhakan kegiatan itu terlaksana berkat kekompakan pemuda dan pemudi yang tergabung dalam karang Taruna Gella Palaloi, Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Bontonyeleng (HPPMB) yang dibantu PKKK, dan masyarakat. (**)

Komentar