RUBRIK.co.id, BULUKUMBA – Pengerukan muara Sungai Bialo yang dilakukan ‘Harapan Baru’ di Kelurahan Bentengnge, Kecamatan Ujung Bulu, bisa membuat daerah hemat anggaran.
Pasalnya, pemerintah daerah (Pemda) Bulukumba melalui Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA), bakal menganggarkan pengerukan sungai sebesar Rp180 juta.
Hal tersebut disampaikan oleh Camat Ujung Bulu, Andi Ashady Oentoeng, di grup WhatsApp ‘Bulukumba Accarita’.
Saat dikonfirmasi, Senin (7/9/2020), Andi Gatot, sapaannya, membernarkan komentarnya tersebut.
“Terima kasih amureku telah membantu, kita bersyukur ada yang membantu,” kata Andi Gatot, melalui sambungan telepon.
Ia menambahkan, khusus di Pemda, proses pengerjaan pengerukan tersebut kini telah masuk dalam unit kerja pengadaan barang/jasa (UKPBJ).
Ia berharap, pengerjaan yang dilakukan oleh Harapan Baru bisa sesuai dengan kebutuhan kapal nelayan di Bentengnge.
Sebelumnya, Paslon Harapan Baru Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf, telah mengunjungi lokasi pengerukan, Minggu (6/9/2020) kemarin.
Kunjungan dilakukan itu sebagai bentuk perhatian keduanya terhadap nelayan yang selama 10 tahun ini mengeluhkan kondisi muara sungai Bialo yang mengalami pendangkalan.
Pengerukan yang dilakukan pemilik tagline “Dikerja Bukan Dicerita” tersebut telah berlangsung sejak 1 September lalu.
KAlhasil, para nelayan pemilik kapal mengaku bersyukur atas apa yang dikerjakan keduanya.
“Tidak menunggu mereka menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba. Tapi ini sebagai bentuk kerja nyata tanpa janji, karena ini sudah 10 tahun kita minta untuk dikeruk tapi tidak pernah direspon,” ungkap, Ahmad Maraja salah satu nelayan lingkungan Bentenge.
Ahmad mengaku jika sejak terjadinya banjir bandang, pendangkalan terus menjadi keluhan para pemilik kapal.
Bahkan mereka harus bertahan ditengah lautan untuk menunggu air pasang tiba agar kapal mereka dapat melalui muara untuk menyandarkan kapal.
“Selama ini, setiap kali habis melaut. Para nelayan kadang harus menunggu berjam-jam diluar karena air surut. Disaat air pasang tiba baru kita bisa lewat karena kalau surut kapal tersangkut, tapi sejak dikeruk kita sudah leluasa keluar masuk muara,” jelasnya. (**)
Komentar