RUBRIK.co.id, BULUKUMBA- Puluhan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bulukumba menggelar aksi unjuk rasa di perempatan Jalan Teko, Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba,Senin 28 September 2020.
Aksi mereka menyikapi Pernyataan Anggota DPRD Partai Gerindra Muh Bakti yang menguak sejumlah dugaan kasus korupsi di sejumlah OPD. Selain itu juga terkait ucapan “TPAD Pencuri”.
“Kami meminta DPRD Bulukumba membuktikan ucapanya yang menyebut banyak kasus korupsi yang terjadi di instansi pemerintah Kabupaten Bulukumba,” kata kordinator lapangan Baso Riswanda.
Bukan hanya itu, massa aksi juga mendesak pihak kepolisian menindak lanjuti ucapan anggota dewan Bulukumba tersebut.
Bahkan menurut Baso Riswanda, dari pengamatannya selama ini, praktik korupsi di Bulukumba bagaikan tanah subur. Sebab menurutnya, kasus korupsi di Bukukumba bagaikan jamur yang tumbuh di musim hujan.
Ia menyebut, mulai dari dugaan kasus korupsi 49 M, Rehabilitasi Stadion mini Bulukumba, Bansos, BOK, Tunjangan Gaji Publik Safety Center (PSC) tak terbayarkan.
“Kalau betul yang dikatakan Anggota dewan terkait dana kesehatan yang di korupsi. HMI sebagai mitra kritis Pemerintah, teriak baso, Akan mengawal kasus korupsi sampai terang menerang,” ujarnya.
“Kami di HMI akan selalu turun dalam pemberantasan korupsi,” imbuhnya.
Menurutnya, Bulukumba sedang tidak baik baik dan masyarakat jangan bermimpi kesejahtera dan keadilan, Sebab itu tidak akan terwujud jika kasus korupsi di biarkan meraja lela Di Butta panrita lopi.
Ketua PTKP HMI itu lalu menyinggung kasus perseteruan antaran anggota DPRD dan TAPD boleh boleh saja dimediasi damai secara kekeluargaan.
“Tapi jangan kasus korupsi ikut juga di damaikan secara mediasi, sebab jika betul kasus korupsi itu, jelas sangat merugikan warga dan itu tidak boleh di diamkan, karena sudah berbicara kerugian negara yang berlawanan Undang-undang,” pungkasnya. (**)
Komentar