Miris, Petugas PSC Bulukumba Mengaku Gajinya Disunat 

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Carut marutya persoalan di medis Public Safety Center (PSC) Bulukumba terus terkuak, mulai dari pasilitas hingga dugaan pemotongan gaji petugas.

Informasi yang dihimpun wartawan di PSC Bulukumba jalan Kusuma Bangsa, Caile, Ujung Bulu Selasa 9 Juni 2021 beberapa petugas curhat ke Wakil Bupati Bulukumba saat sidak.

Bukan hanya pasilitas yang sangat menprihatinkan, bahkan gaji petugas medis di PSC juga dipotong.

” Sudah gaji Rp300 ribu perbulan, dipotong lagi kasihan Rp10 ribu, kasihan kami,” ujar salah satu petugas medis PSC yang enggan disebut namanya kepada wartawan.

Menurut petugas PSC kalau pemotongan tersebut dilakukan tanpa ada persetujuan dan perjanjian kerja sebelumnya.

” Alasanya gaji saya di potong karena saya sempat tidak masuk kantor, itupun saya tidak masuk juga ijin ada urusan keluarga,” katanya.

Pemotongan gaji tersebut mulai dilakukan bulan April 2021 lalu sampai saat ini.

Sementara itu wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf yang dikonfirmasi wartawan mengatakan akan menindak lanjuti semua keluahan petugas media PSC Bulukumba mulai dari pasilitas mobil ambulance yang rusak, sampai gaji petugas yang tertahan selama dua bulan terakhir.

Terkait dengan adanya informasi pemotongan gaji petugas medis PSC Bulukumba dirinya akan memanggil kordinator PSC bersama dengan kadis kesehatan untuk mengklarifikasi informasi ini.

” Kalau memang pemotongan ini tidak berdasar bisa dikatakan ini pungli dan sudah pasti ada sanksi yang akan kita jatuhkan kepada oknum yang memotong gaji pegawai medis,” tegas Wabup.

Sementara itu kordinator PSC Bulukumba Ihwan saat dikonfirmasi wartawan menbantah adanya pemotongan gaji petugas kesehatan di PSC.

Menurut Ihwan kalau insentif atau uang shift jaga itu dipotong berdasarkan surat perjanjian yang isinya  masuk kerja alias mangkir kerja tanpa sebab atau absen bertugas di shifnya.

” Bukan dipontong itu sesuai dengan perjanjian kerja yang telah ditandarangani oleh tenaga medis saat masuk di PSC,” Ujar Ihwan. (**)

 

 

 

Komentar