RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Kabupaten Bulukumba mulai meninjau tempat relokasi pedagang pasar menyusul rencana renovasi Pasar Sentral.
Pedagang Pasar Sentral Bulukumba rencananya akan direlokasi di terminal pusat dan halaman kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bulukumba.
Kepala Disdagprin Munthasir Nawir bersama Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Nurhidayat Kurnia meninjau langsung tempat relokasi, Minggu, 9 Januari 2022 lalu.
“Rencananya pedagang pasar kita relokasi mulai bulan Maret (2022),” ungkap Munthasir Nawir saat ditemui di sela-sela meninjau lokasi relokasi pedagang.
Munthasir menjelaskan peninjauan lokasi relokasi sebagai bahan untuk menentukan dena letak lapak dan kios pada saat relokasi.
“Pedagang pasar basah (ikan, sayuran, dsb) mesti dipisahkan dengan yang kering (pakaian dan sebagainya),” jelasnya.
Di tempat relokasi, lanjutnya, para pedagang akan disiapkan kios dan pelataran non-permanen.
“Seperti penjualan pakaian, warkop kita siapkan kios, kalau pedagang basah kita siapkan pelataran,” urainya.
Untuk selanjutnya, pihak perdagangan akan menggelar sosialisasi dan pendataan pedagang pasar sentral.
Diketahui, Pasar Sentral Bulukumba akan direnovasi pada 2022 ini, berdasarkan desain yang diperoleh, bangunan pasar akan dibuat bertingkat.
Rencana renovasi tersebut disambut baik oleh masyarakat khususnya bagi pedagang pasar. Namun sampai saat ini belum ada sosialisasi yang sampai ke pedagang soal rencana tersebut.
“Saya dengar informasi kalau mau direnovasi, tapi kalau resminya belum pernah ada yang sosialisasi,” kata Fatimah salah seorang pedagang Pasar Sentral, saat dikonfirmasi Selasa, 4 Januari 2021.
Kendati demikian, Fatimah juga turut senang dan mendukung direnovasinya Pasar Sentral Bulukumba.
Fatimah mengaku bersedia direlokasi saat proses pengerjaan dimulai, namun ia meminta agar pemerintah menyiapkan tempat relokasi yang layak dan tidak lagi membebani para pedagang soal pembangunan kios di tempat relokasi.
“Kalau mau direlokasi pasti kita ikuti saja, tapi kami minta di tempatnya itu sudah ada kios jadi kami tinggal mengisi tanpa harus membangun sendiri kios lagi,” pinta pedagang pakaian yang telah belasan tahun berjualan di Pasar Sentral Bulukumba tersebut.
Selain itu, Fatimah juga menginginkan pembagian atau penempatan pedagang di kios sementara juga dilakukan secara adil tanpa ada unsur tebang pilih.
Pedagang lainnya bernama Darma juga sepakat dengan Fatimah. Bukan hanya pada saat relokasi, namun menurut Darma pembagian kios pasar pasca renovasi nantinya juga dilakukan secara adil.
Darma menyarankan agar para pedagang pasar sentral yang sudah bertahun-tahun berdasarkan di sana lebih diprioritaskan dalam penempatan kios pasca renovasi pasar.
“Kalau bisa para pedagang juga dilibatkan dalam pentuan kebijakan soal mekanisme di pasar nantinya,” kuncinya.(**)
Komentar