RUBRIK.co.id, BULUKUMBA- Brigpol A akhirnya angkat bicara, pasca dirinya dituding oleh Hj Susnawati yang mengaku dimintai uang sejumlah Rp 125 juta pasca suaminya IF ditangkap atas kasus Narkoba 10 November 2021 lalu.
Brigpol A mengaku, bukan dia yang meminta, melainkan Hj Susnawati yang memberi uang kepadanya, dengan harapan membantu kasus suaminya.
Jumlahnya sebanyak Rp 100 juta.
Hanya saja menurut Brigpol A, itu dia kembalikan tak lama setelah dia pegang, karena bertolak belakang degan hati nuraninya.
” Saya kembalikan, di bulan Januari 2022, karena saya merasa cara ini salah,”kata Brigpol A
Uang yang dia terima itu, kata Ade tidak seperti diberitakan. Uang kontan Rp 100 juta dia terima, bukan bertahap.
” Mungkin salah, kalau Rp 125 juta,” kata Brigpol A
Senada diungkapkan, Kasi Humas Polres Bulukumba, IPTU Marala yang menyampaikan bahwa tidak ada pejabat Polres Bulukumba yang menerima dana dari salah seorang keluarga terduga penyalahgunaan narkotika, yang saat ini prosesnya ditangani oleh Satnarokoba Polres Bulukumba.
“ Sesuai petunjuk pimpinan, bahwa akan memerintahkan fungsi Propam Polres Bulukumba untuk mendalami tudingan tersebut yang dialamatkan ke Brigpol A,” ucap Pelaksana Sementara (PS), Kasi Humas.
Saat ini, kata polisi berpangkat dua balok itu, pihaknya masih menunggu hasil dari pelenyelidikan propam.
Sebelumnya Isteri IF Hj Susnawati, Rabu, 16 Februari 2022 mengatakan, telah memberi uang ke A sebanyak Rp 125 juta.
Itu berawal dari beberapa hari setelah penangkapan suaminya, Brigadir A meminta uang sebesar Rp 40 juta.
Itu, kata Susnawati untuk mengamankan kasus IF yang kedapatan menguasai sabu sebanyak 0,83 gram di belakang jok mobilnya.
” Berdasarkan urine, IF negatif pengguna narkoba. Rp 40 juta ini agar dia dia positifkan, supaya bisa direhababilitas saja,” kata Susnawati saat di konfirmasi Harian Fajar.
Tak cukup Rp 40 juta, Brigadir A kembali meminta uang sebanyak Rp 25 juta, dan terus meminta hingga cukup 125 juta.
Menurut Susnawati, Ameminta uang mengatasnamakan para pejabat kepolsian di Polres Bululumba.
” Iya dia sebut untuk para pejabat polres seperti kasat narkoba,” katanya. (**)
Komentar