RUBRIK.co.id, BULUKUMBA- Direktur Bulukumba Monitoring Center (BMC) Firman Gani meminta kader Partai Golongan Karya kembali belajar berorganisasi.
Itu setelah Sejumlah kader Partai Golongan Karya (Golkar) Bulukumba ramai-ramai mengomentari kasus jual beli pokir tanpa mengetahui pokok permasalahan.
Direktur Bulukumba Monitoring Center (BMC) Firman Gani mengatakan, jika jual beli pokir yang dituduhkan pihaknya bukan tanpa dasar. Dia memiliki bukti kuat jika ada jual beli pokir, salah satunya datang dari Fraksi Golkar.
” Belajar dululah bos baru berkomentar, jangan asal bunyi, memanfaatkan situasi untuk membesarkan nama pribadi ,” kata Firman Gani.
Firman mengaku, tidak pernah berniat merusak nama baik Golkar, melainkan memperbaiki Golkar yang selama ini telah dikenal baik oleh masyarakat.
Buktinya, kata Firman, dia mendampingin anggota Komisi III DPR-RI, Supriansyah yang merupakan anggota DPR-RI Fraksi Golkar sekaligus ketua Mahkamah Partai DPP Partai sementara yang mengatasnamakan dirinya sebagai kader Golkar Bulukumba tak nampak batang hidungnya seorangpun.
” Pak Supriansyah beberapa lalu datang reses, saya dampingi, tidak ada kader Golkar Bulukumba yang dampingi,” sesalnya.
Firman menegaskan jika ada kader Golkar yang merasa tersinggung atas tuduhan adanya jual beli pokir atau merusak nama baik Golkar, silahkan melapor ke pihak berwajib.
” Silahkan laporkan saya kalau ada peryataan saya yang merusak nama partai,” tegasnya.
Bukan hanya itu, bahkan Firman Gani menyebut kalau mereka yang menklaim dirinya sebagai pengurus partai Golkar Bulukumba sampai hari ini adalah belum sah penuh karena mereka belum dilantik.
” Yang saya pahami di organisasi belum memiliki legitimasi penuh , jadi janganlah banyak celoteh,” tutupnya. (**)
Komentar