RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Keberadaan parkir liar di depan klinik berobat Nurul Jalan Jalan Matahari kota Bulukumba dituding jadi penyebab kemacetan arus lalu-lintas selama ini.
Kondisi kemacetan jelas mengganggu dan membikin resah pengguna jalan.
Hasil pantauan rubrik.co.id Senin sore 9 Januari 2023 terlibat puluhan kendaraan baik roda empat maupun roda dua terjebak kemacetan.
Bahkan banyak kendaraan yang dari arah jalan Lanto Daeng Pasewang yang memilih memutar balik kendaraanya untuk menghindari kemacetan.
“Kami minta pengelola klinik ditegur dan ditertibkan parkir liar diatas bahu jalan, karena bikin kemacetan,” tegas Ahmad salah satu pengguna jalan yang melintas Senin 9 Januari 2023 sekitar pukul 16:00 Wita Sore hari.
Kata Ahmad, klinik tersebut tidak pernah sepi dan ramai penuh dengan pengunjung. Sehingga lahan parkir yang disediakan klinik tidak mencukupi untuk menanamung mobil dan sepeda motor para pengunjung.
Dengan banyaknya kendaraan pengantar pasien yang parkir kiri kanan bahu jalan sekitar klinik menimbulkan kemacetan parah hampir setiap hari.
Padahal menurut Ahmad sebelumnya sudah ada petugas dari dinas perhubungan kabupaten Bulukumba yang terlihat mengatur arus lalulintas , namun kemacetan tetap terjadi.
Bukan Ahmad pengendara lainnya Adri mengatakan kalau puncak kemacetan terjadi saat siang dan sore hari.
” Yang buat kemacetan disana banyak kendaraan pengantar pasien yang berobat parkir dikiri kanan bahu jalan sehingga me jadi biang kerok macet,” ujar Adri.
Adri berharap pihak pengelolah klinik mencarikan solusi agar kemacetan tersebut tidak terjadi setiap hari. Apalagi jalan Matahari salah satu jalan yang kerap digunakan mobil ambulance dari kecamatan untuk ke RSUD Andi Sultan Daeng Radja.
” Kalau saya mungkin bisa saya maklumi, yang kasihan kalau tiba-tiba mobil ambulance yang mengangkut pasien sekarat terjebak macet disana,” kata Adri.
Sementara itu kepala bidan Lalulintas Jalan Dinas Perhubungan Kabupaten Bulukumba Andi Unru yang coba dikonfirmasi terkait hal ini belum memberikan jawaban sampai berita ini diterbitkan.(**)
Komentar