RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Isu Pemecatan terhadap tenaga honorer di lingkup Dinas Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian (Diskominfo) Bulukumba kini jadi kontroversi.
Pasalnya, pemecatan beberapa tenaga honorer diduga dilakukan Kepala Dinas Kominfo Bulukumba Daud Kahal tanpa ada alasan yang jelas terhadap honorer.
Salah satu tenaga honorer yang menjadi korban pemecatan sepihak itu, Adriani yang bekerja di bidang Humas dan informasi publik angkat bicara.
“Tidak ada penjelasan dan alasan apapun kenapa diri saya akhirnya diberhentikan sebagai honorer,” ungkap Ardiriani kepada awak media, Selasa 23 Januari 2023.
Adriani mengaku jika dirinya telah menemui Daud Kahal untuk meminta klarifikasi dan penjelasan terhadap pemecatan terhadap dirinya.
“Iya saya sudah melakukan klarifikasi kepada beliau (Daud Kahal- RED). Dia bilang ‘Oiya kita lihat saja nanti. Kenapa kau datang sama saya? kan Ibu Endang (Sekretaris Diskominfo) atasan kamu,” terang Adriani menirukan Daud Kahal.
Pemberhentian dirinya sebagai honorer setelah 10 tahun lebih mengabdi di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba baru diketahuinya setelah dirinya Diskominfo Bulukumba menempati Gedung Phinisi Bulukumba.
Adriani menduga jika pemberhentian dirinya sebagai honorer diduga kuat berkaitan dengan Surat Pertanggungjawaban (SPj) yang ditarik Bendahara Diskominfo Bulukumba, Risnawati.
Dimana Adriani menjemput berkas SPj tersebut dari Badan Pengelolah Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bulukumba berdasarkan perintah dari Risnawati.
“Saya diperintahkan untuk mengambil kembali berkas SPj itu di keuangan oleh bendahara. Setelah itu saya simpan di meja bendahara,” ungkapnya.
Dirinya mengetahui info jika terdapat dokumen didalam SPj tersebut yang tidak ditandatangi oleh Bendahara Diskominfo, Risnawati.
“Saya baru tahu soal SPj itu setelah bendahara mengecek dan ada dokumen yang tidak ditandatangi bendahara,” terangnya.
“Saya tidak tahu menahu soal itu karena saya hanya bawahan yang hanya diperintah untuk mengambil SPj itu di keuangan. Tapi kenapa saya yang jadi korban,” keluhnya.
Selain itu, dirinya yang tidak terima diberhentikan mencari tahu dan mendapatkan informasi ada pengurangan anggaran di Diskominfo sehingga berdampak ke tenaga honorer.
Di sisi lain dirinya mengetahui ada orang baru yang direkrut pasca dirinya diberhentikan.
“Kalau alasannya pengurangan anggaran kita diberhentikan, lantas kenapa ada rekrutmen orang baru?,” tegasnya mempertanyakan.
Terpisah, Kadis Kominfo Bulukumba, Daud Kahal yang dikonfirmasi membenarkan mengenai pemecatan tenaga honorer tersebut karena adanya pengurangan anggaran.
“Bukan pemecatan, melainkan perjanjian kerja tidak dilanjutkan karena adanya pengurangan anggaran. Setelah kita nilai diputuskan tidak melanjutkan,” kata Daud Kahal.
Mengenai SPj, Daud Kahal mengatakan apa yang dilakukan tenaga honorer tersebut diluar hak dan kewenangannya sehingga berdampak fatal pada pencairan terakhir anggaran Diskominfo tahun 2023.
“Begini mereka itu sebenarnya dibawah Andi Ulla (Kabid Humas Diskominfo) tapi mereka tidak pernah bekerja untuk Andi Ulla. Malah mengurusi yang bukan kerjaannya terkait SPj yang berdampak pada pencairan terakhir anggaran Diskominfo,” pungkas Daud.(**)
Komentar