Harga gabah petani terjun bebas sudah tembus diangka Rp 5000 pekilogram

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Semakin menyedihkan harga gabah basah petani terjun bebas sudah menembus angka Rp5000 perkilogram.

Padahal awal panen di tahun 2024  harga gabah petani masih tembus diangka berada diangka Rp7000 sampai Rp7200 perkilogram.

” Kemarin turun lagi pak tinggal Rp5000 mami perkilogram di tempat saya,” kata Zaenal petani asal Desa Bontonyeleng.

Zaenal mengatakan kalau panen raya belum merata namun harga gabah terus turun , dirinya mengawatirkan kalau harga terus akan turun kalau stok gabah petani sudah menumpuk.

” Saya menyakini akan turun terus ini harga gabah karena nanti sudah banyak yang panen jadi pedagang seenaknya pasang harga,” kesal Zaenal.

Zaenal hanya berharap agar pemerintah daerah bisa turun tangan mencarikan solusi agar harga gabah tidak terus turun karena akan merugikan para petani apalagi sudah mau masuk musim panen raya.

Sementara itu salah seorang petani asal desa Tanah Harapan, kecamatan Rilau Ale Jufri 43 tahun mengatakan kalau harga gabah untuk saat ini sudah tembus diangka Rp5000 perkilogram dari harga awal Rp7200 perkilogram.

” Samaji pak harganya juga disini tinggal Rp5000 perkilo, dan pasti akan turun terus karena sudah mulaimi panen semua petani,” ujar Jufri.

Kepala desa Tanah Harapan Arifin Para yang dikonfirmasi wartawan Rabu 3 April 2024 membenarkan kalau harga gabah basah petani terus mengalami penurunan.

” Saya menduga memang ada permainan ditingkat tengkulak, bayangkan dari harga Rp7000 turun sampai Rp5000 dan ini saya yakini akan terus turun, kasihan petani kapan mereka mau sejatera,” katanya.

Sementara itu salah seorang Tengkulak yang tidak mau disebutkan namanya kepada wartawan membenarkan adanya penurunan harga gabah hampir setiap pekannya.

” Sekarang tinggal Rp5000 perkilogram kita belikan di sawah petani saat usai musim panen,” ujarnya.

Dirinya mengakui harga ini sudah merata dikalangan tengkulak untuk kabupaten Bulukumba, harga diatasnya bisanya berlaku bagi tengkulak dari luar kabupaten Bulukumba.(**)

 

Komentar