RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) kabupaten Bulukumba tahun 2024 hubungan pertahanan Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf terlihat makin mesra kendati isu keretakan keduanya kerap diperbincangkan.
Kemesraan antara Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf dan wakil bupati Andi Edy Manaf terlihat disejumlah moment yang dibagikan di media sosial Facebook, Instagram maupun WhatsApp salah satunya saat wakil bupati yang juga ketua DPD II Partai Amanat Nasional (PAN) Bulukumba merayakan ulang tahun di ruang kerjanya Senin 13 Mei 2024 yang ke 56 tahun terlihat bupati Andi Utta hadir langsung dan memotong tumpeng dan menyerahkan langsung ke Andi Edy Manaf.
Bahkan sejumlah pihak menilai pasangan petahana Andi Utta dan Edy Manaf masih sulit untuk terkalahkan apabilah kembali maju sebagai calon petahana.
Direktur Eksekutif Indeks Politica Indonesia (IPI), Dr. Suwardi Idris Amir mengungkapkan, sejauh ini kekuatan incumbent, Andi Utta dan Edy Manaf masih sulit terdandingi. Beberapa figur yang akan menjadi penantang masih berpikir dan berusaha ekstra menyaingi kekuatan politik keduanya.
Pertimbangannya, kata Suwardi, pertama dibutuhkan cost politik yang besar untuk melawan Andi Utta. Tidak bisa dipungkiri, salah satu faktor penentu kemenangan dalam pertarungan politik adalah biaya politik yang tinggi.
“Sehingga untuk menghadapi Andi Utta itu dibutuhkan energi yang besar, membutuhkan cost politik yang besar, dan itu harus
disiapkan oleh lawannya,” terangnya.
Kedua, lanjut Suwardi, dibutuhkan gerbong politik yang sangat besar. Karena selain petahana, Andi Utta juga merupakan pengusaha dan tokoh di Bulukumba.
“Tidak bisa dipungkiri, Andi Utta ini kan pengusaha sukses. Dia punya kemampuan memblokir seluruh jaringan pengusaha di Sulsel untuk tidak bisa membantu calon lawan-lawannya, terutama donatur-donatur pilkada,” paparnya.
Hingga kini, belum ada sikap politik yang jelas dan tegas dari petahanan Andi Utta dan Andi Edy Manaf terkait keberlanjutan keduanya di periode kedua memimpin Kabupaten Bulukumba. Namun menurut Suwardi, beberapa kemungkinan dapat terjadi bagi keduanya.
Jika keduanya memutuskan melanjutkan langkah di periode kedua ini, kata Suwardi, akan menjadi beban berat bagi lawan-lawan politiknya. Sekali pun beberapa figur yang telah diberikan mandat oleh partai untuk bertarung di Pilkada Bulukumba.
Seperti Arum Spink yang mendapat mandat dari NasDem, Tomy Satria di PKB, dan Jamal M Syamsir di Golkar. Salah satu kendala terbesar tokoh-tokoh muda ini adalah mengumpulkan cost politik yang besar.
“Seperti itulah kondisi politik di Bulukumba. Itu realitasnya dan saya tidak mengecilkan pesaingannya, tapi harus menyiapkan diri secara matang untuk melawan Andi Utta,” terang Suwardi.
Sementara jika Andi Utta dan Edy Manaf memilih mengakhiri duet politiknya, kata Suwardi, kondisinya tidak akan jauh berbeda. Andi Utta tetap menjadi figur “seksi” yang akan dilirik kandidat lainnya.
“Justru ini akan membuka ruang bagi figur lainnya. Karena saya yakin semua figur yang ada saat ini sangat ingin dilirik oleh Andi Utta selaku petahana. Biar bagaimanapun, menghadapi Andi Utta membutuhkan energi yang sangat besar,” ujarnya.
Sementara di sisi lain, Edy Manaf harus berpikir matang dan mempehitungkan risiko politik jika memutuskan melawan Andi Utta. Tantangan utamanya adalah, Edy Manaf harus memilih pasangan yang tepat.
“Kalau misalnya Andi Utta berpisah dengan Edy Manaf berpisah, ini memang cukup menarik. Apalagi ketika Edy Manaf memutuskan untuk melawan Andi Utta, dia membutuhkan pasangan yang memiliki basis dan cost politik yang bagus, yang kuat,” urainya.
Masalahnya, kata Suwardi, apakah figur yang ada saat ini cocok atau ingin berpasangan dengan Edy Manaf? Misalnya, Edy Manaf menggandenga tokoh muda, Tomy Satria Yulianto (TSY) yang memiliki geopolitik yang sama dengan Andi Utta.
“Nah ini menarik, karena TSY ini kan punya basis dan satu geopolitik dengan Andi Utta. Tapi kalaupun Andi Edy bespisah dengan Andi Utta, Andi Utta tidak sulit mendapatkan calon wakil yang memiliki basis,” paparnya.
“Karena pada dasarnya semua figur ini berharap digandeng Andi Utta. Contoh misalnya Andi Aan (Andi Anwar Purnomo) dan Arum Spink, itu kan kuat. Pasti figur-figur ini sangat dibutuhkan oleh Andi Utta dan sangat berharap bisa digandeng Andi Utta,” tutup Suwardi menyimpulkan.
Sementara itu dukungan untuk kedua pasangan petahana Andi Utta dan Edy Manaf datang dari berbagai pihak salah satunya pemuda yang tergabung dalam keluarga konjo Bugis yang tetap berharap agar pasangan petahana Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf tetap berpasangan pada perhelatan pilkada tahun ini.
” Iye pemuda yg berasal dari keluarga konjo Bugis , tetap berharap bahwa pasangan Andi utta dan Andi Edy Manaf tetap yg terbaik dan edel mampu membawa perubahan bulukumba,” kata Arifdinata kepada wartawan.
Kendati Arifdinata mengaku meski tak di pungkiri bahwa pogram dari visi dan misi beliau belum semua tuntas tapi setidaknya beliau berdua sudah memberikan sesuatu hal yang terbaik buat masyarkat bulukumba dan beliau juga bagian representatif pasangan bupati dan wakil bupati yg menyerupai pasangan gubernur SYL dan Agus Arifin Nu’mang yang telah membawa perubahan untuk Sulsel 10 tahun kepemimpinan beliau,” ucap Arief sapaan akrab Arifdinata.
Lanjut Arief, terkadang kerenggangan pasangan itu di picu dari 2 hal pertama jika kadang wakil bupatinya itu selalu ingin memposisikan dirinya sebagai bupati dan yg ke dua yaitu ketika seorang bupati itu jauh kurang cerdas, tegas, dan berwibawa dari wakil bupatinya dan selalu memposisikan diri sebagai wakil saja.
” Saya tidak lihat dari beliau berdua pak Andi Utta dan Andi Edy Manaf mereka sampai saat ini menurut saya pribadi masih akur dan tetap kompak, itu menurut saya,” kata Arief melalui pesan WhatsAppnya.
Sementara itu sampai saat ini Petahana baik Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf maupun wakilnya Andi Edy Manaf belum menyatakan akan kembali maju di pilkada 2024.Namun sejumlah warga masih mengharapkan keduanya tetap berpaket nantinya.
Dukungan juga datang dari kader Partai Amanat Nasional (PAN) Bulukumba dominan mendorong Andi Edy Manaf untuk tetap berpasangan pada Pilkada calon bupati dan wakil Bupati tahun ini.
Wakil ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan ( BOK) ,DPD II PAN Bulukumba Khalid Saifullah kepada wartawan mengatakan kalau kalau keinginan kader masih dominan Andi Edy Manaf tetap berpasangan dengan Andi Utta di pilkada tahun ini Kendati ada sejumlah keinginan kader lainya untuk maju sebagai calon bupati.
” Kalau keinginan kader PAN terbelah, ada yg ingin ketuanya maju 01 dan TDK sedikit yang memintanya untuk tetap berpaket dengan pak Andi Utta dipilkada 2024,” kata Khalid Saifullah Rabu 24 April 2024.
Ditambahkan Khalid Saifullah pell Edy Manaf untuk berpasangan dengan Andi Utta di jilid II masih sangat terbuka lebar.
” masih besar peluang pak Andi Edy pasangan, tapi kita lihat juga apa pak Bupati sekarang masih mau berpasangan tidak dengan beliau pak Wabup untuk pilkada 2024,” ujar Khalid Saifullah.(**)
Komentar