Warga Keluhkan Debu Proyek Pembangunan Jalan di Tabuttu Kelurahan Kalumeme 

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Pembangunan jalan sepanjang beberapa kilometer di Tabuttu,Kelurahan Kalumeme, kecamatan Ujungbulu, kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan bagi penduduk sekitar dan peng­guna jalan karena debu berterbangan dari proyek jalan tersebut.

Warga dusun Tabuttu yang menhubungkan antara kampus STIKES Panrita Husada Desa Taccorong, kecamatan Gantarang meru­pa­kan daerah yang sangat merasakan dam­pak dari debu pro­yek jalan tersebut, baik disebabkan karena pengerjaan proyek maupun akibat dilintasi pengendara karena tidak dilakukan penyiraman terutama ketika panas terik.

Feri 55 warga Tabuttu, kelurahan Kalumeme mengaku pence­maran lingkungan ini sudah terjadi beberapa hari terakhir setelah dilaku­kan per­baikan jalan yang berada di depan rumah tinggalnya tersebut.

” Biasaji pihak rekanan siram sesekali saja, harusnya harus 2 kali sehari pagi dan sore supaya debu proyek tersebut masuk kedalam rumah warga sekitar,” kata Feri Selasa 14 Mei 2024.

Bahkan, ujarnya, debu yang ditim­bulkan dari pekerjaan perbaik­an jalan tersebut masuk ke dalam ru­mah warga sekitar, sehingga meng­ganggu kesehatan warga terutama anak kecil.

” Sudah kami beritahu yang kerja proyek itu tapi tidak digubris, kami bersyukur jalan depan rumah kami di aspal, tapi harus juga diperhatikan dampak tidak baiknya kepada warga utamanya masalah debu,” kata Feri.

Menurutnya, selain debu, dampak lain juga mengakibatkan pengendara mengalami kesulitan saat melintas, terutama ke­tika tidak turun hujan karena debu yang berterbangan.

“Karena belum masuk tahap pe­ngaspalan harusnya pihak rekanan harus antisipasi masalah debu jangan dirugikan masyarakat sekitar termasuk pengendara yang melintas,” katanya lagi.

Seharusnya pelaksana proyek harus aktif mengoperasikan mobil tangki air di seputaran pengerjaan pem­bangunan jalan, apalagi lokasi ter­sebut dikelilingi perumahan pen­duduk . Selama beberapa hari terakhir, debu sudah menja­di kelu­han warga dan pengendara ketika melewati jalan tersebut.

Namun, kenyataannya tidak ada aktivitas penyiraman. Karena itu, diharapkan pihak pelaksana proyek untuk memenuhi per­mintaan warga yakni menyiram jalan yang berdebu minimal dua kali sehari.

Sekedar diketahui proyek pengaspalan tersebut menhubungkan antara Kecamatan Ujungbulu dan Gantarang karena setiap harinya jalan tersebut sudah padat kendaraan karena salah satu jalan alternatif pengendara untuk melintas ke kota dan kecamatan Ujungloe dari arah jalan poros desa Taccorong.(**)

 

Komentar