Polisi Dalami Kasus Meninggalnya Karyawan Salon Kecantikan di Bulukumba 

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Kasus meninggalnya EL warga kecamatan Kajang, kabupaten Bulukumba yang juga yang diduga karyawan salah satu salon kecantikan di Kabupaten Bulukumba masih didalami pihak kepolisian.

Sementara itu Kapolsek Ujung Bulu AKP Lis Mulyadi yang coba dikonfirmasi wartawan enggan memberikan komentar banyak.

” Kita konfirmasi saja ke pak kasat reskrim karena sementara ditagani prosesnya oleh polres,” singkatnya.

Kasat Reskrim polres Bulukumba Ajun Komisaris Polisi (AKP) Abustam yang dikonfirmasi wartawan Sabtu 8 Juni 2024 mengatakan kalau kasus tersebut masih dalam proses.

” Anggota tadi malam sudah ke Wisma untuk kumpulkan bukti-bukti dimana korban sempat bermalam dan kemudian meninggal dunia,” kata Abustam melalui via WhatsApp.

Sementara itu informasi yang dihimpun wartawan mengatakan kalau kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap pekerja yang ada di Wisma Matahari dimana korban menginap sebelum meninggal dunia.

Bahkan kepolisian yang datang ke Wisma Jumat malam 7 Juni 2024 juga sempat mengumpulkan bukti-bukti berupa rekaman CCTV.

Bahkan muncul berapa spekulasi kalau korban telah meninggal dunia sebelum dilarikan ke RSUD Andi Sultan Daeng Radja dan meninggal di RS usai mendapatkan pertolongan medis.

Spekulasi yang menyebut korban EL meninggal sebelum sampai di RSUD Andi Sultan Daeng Radja dibantah oleh pengelolah Wisma Matahari.

Andi Heri pengelolah Wisma Matahari yang dikonfirmasi wartawan melalui via telpon selulernya membantah kalau korban EL meninggal di dalam kamar Wisma.

” Tidak benar itu informasi kalau dia meninggal di dalam Wisma Almahrum meninggal di RS itu,” ujar Andi Heri.

Heri menjelaskan kalau korban EL bersama dengan teman lelakinya berinisial AB tamu tamu wisma yang masuk dari Kamis malam 6 Juni 2024 sekitar pukul 23:00 WITA.

Korban EL masuk ke wisma dan memesang satu kamar dengan teman lelakinya dan pada Jumat Pagi 7 Juni 2024 sekitar pukul 8:00 WITA korban sempat mengalami sakit dan pingsan kemudian teman korban AB meminta agar petugas Wisma untuk membantu korban diangkat ke dalam mobil untuk dibawa RS kemudian setelah mendapatkan pertolongan oleh pihak medis korban meninggal dunia.

” Ini pengakuan dari pekerja saya, kalau EL tidak meninggal di dalam Wisma tapi setalah sampai di RS,” tegas Heri.

Heri juga menjelaskan kalau teman korban yakni AB setelah melihat korban jatuh pingsan kemudian dirinya memanggil temannya seorang perempuan berinsial AY untuk datang ke Wisma untuk melihat kondisi korban yang belum sadarkan diri.

Karena AY yang ditunggu tidak kunjung datang akhirnya korban dilarikan ke RSUD Andi Sultan Daeng Radja untuk mendapatkan pertolongan.

” Petugas di Wisma pak yang bantu AB teman lelaki korban EL dipapah ke dalam mobil milik AB, pada saat di papah korban masih dalam keadaan bernyawa ,belum meninggal,” ujarnya Heri.

Heri bahkan menduga meninggalnya korban karena ada sangkut pautnya dengan AB teman lelaki korban.

Bahkan Heri pengelolah Wisma Matahari ini mengaku sempat menanyai AY teman perempuan AB yang diminta datang ke Wisma kalau dirinya diminta oleh AB melalui pesan WhatsApp untuk merekayasa tentang kematian korban.

” Sempat saya tanya ini temanya AB yakni AY dia mengaku diminta oleh AB untuk bilang kalau korban pingsang setelah minum teh dan diminta agar semua cat yang dikirim AB melalui WhatsApp,” kata Heri.

Ditambahkan Heri setelah mengetahui korban meninggal dirinya langsung melaporkan hal ini ke kantor polisi.

” Saya tidak mau dikambing hitamkan makanya saya datang melapor ke kantor polisi,” katanya.(**)

 

Komentar