RUBRIK.co.id, BULUKUMBA – Debat publik perdana pada tahapan Pilkada Kabupaten Bulukumba telah digelar, Jumat (6/11/2020) malam. Dalam waktu dua jam lebih, pasangan calon (paslon) memaparkan dan berdebat tentang visi misi masing-masing.
Paslon Bupati Bulukumba nomor urut 4, Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf atau Harapan Baru dinilai publik tampil menguasai panggung.
Program unggulan dengan semangat “Dikerja Bukan Dicerita” menuai banyak pujian untuk memberikan solusi mencapai tujuan visi dan misi memajukan Bulukumba.
“Alhamdulillah berjalan lancar, kami mampu menjawab dan menyampaikan visi misi dan program. Kami bersyukur mampu melewati debat dengan baik hingga akhir acara,” kata cabup yang akrab disapa Andi Utta itu sebelum meninggalkan lokasi debat, Jumat malam.
Andi Utta menganggap sistem dan durasi yang diberikan masih kurang maksimal. Sistem debat menurutnya belum memberikan waktu cukup bagi paslon untuk menyampaikan visi misi dan proses diskusi.
“Saya kerap mengamati debat di negara maju dan demokratis seperti Amerika sistemnya terbuka saja. Paslon di panggung leluasa kan? memaparkan visi misi dan debatnya terbuka saja bisa saling sorot menyoroti selama tidak nyerang pribadi,” paparnya.
Meski demikian, Andi Utta mengaku puas pada waktu terbatas dapat menyampaikan visi, misi dan program kerja. Dia telah memberikan jawaban pada setiap sesi pertanyaan dari panelis dan paslon lain dengan maksimal.
“Waktu dua menit terbatas sekali. Tetap kami puas, kami sudah memaparkan beberapa program unggulan Harapan Baru,” paparnya lagi.
Juru Bicara Harapan Baru Andi Echa Ahmad membenarkan sistem debat yang diharapkan Andi Utta. Menurutnya debat terbuka yang diidamkan paslon nomor 4 juga memiliki waktu tak terbatas.
“Debat yang diidamkan cabup kami memang tak dibatasi waktu. Biarkan saja paslon berdebat ngomong sepuasnya saling membantah, saling potong argumen tidak ada masalah,” kata Andi Echa.
Karena dengan hal itu seperti itu kata Andi Echa masyarakat bisa melihat kredibilitas dan kapabilitas seorang pemimpin.
Sistem debat yang membatasi tidak memungkinkan keluarnya ekspresi pikiran kandidat yang seluas-luasnya. Dia mencontohkan saat closing statement.
“Contoh closing kami tidak dapat karena dibatasi waktu. Pak Bupati (Andi Utta) tadinya mau tutup dengan kalimat Kemenangan Harapan Baru adalah kemenangan seluruh masyarakat Bulukumba. It’s Time to Talk Less Do More, akhirnya mengambang,” jelasnya.(**)
Komentar