Keluarga Anggota TNI Korban Pengeroyokan di Bulukumba Resmi Melapor ke Polisi

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Pihak keluarga Sertu Akbar korban pengeroyokan orang tak dikenal (OTK) di kabupaten Bulukumba Minggu dini hari 24 Januari 2021 melaporkan peristiwa tersebut kepihak kepolisian polres Bulukumba Minggu malam.

Kepada wartawan Jusman (41) selaku pelapor yang ditemui di polres Bulukumba saat melapor mengatakan kalau dirinya selalu keluarga merasa tidak terimah dengan peristiwa pengeroyokan yang menimpa ponakannya yang dilakukan oleh para pelaku.

“Saya dari pihak keluarga korban pengeroyokan melaporkan kejadian ini karena tidak terimah dengan tindakan pelaku,” ujar Jusman yang juga merupaka kepala Desa Karama Kecamatan Rilau Ale ini.

Menurut Jusman yang juga purnawirawan TNI ini mengatakan kalau korban menjalani operasi pencabutan anak panah di RS Pelamonia Makassar .

Jusman berharap kepada pihak kepolisian untuk menangkap para pelaku pengeroyokan terhadap keluarganya.

” Kasus ini saya serahkan kepada pihak kepolisian untuk nengungkap dan menangkap para pelaku,” harap Jusman.

Sebelumnya Salah satu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Sersan Satu (Sertu) Akbar menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang di Jalan Sam Ratulangi, Kecamatan Ujung Bulu, Kota Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Sertu Akbar yang sehari-harinya bertugas di Kodim 1411 Bulukumba tersebut kin

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bulukumba, AKP Bayu membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, kejadian pengeroyokan terjadi sekitar pukul 01.00 Wita.

“Korban masih dirawat di RSUD Bulukumba akibat luka yang dialami sangat serius,” kata AKP Bayu kepada wartawan saat dikonfirmasi sesat lalu, Minggu, 24 Januari 2021.

Bayu menjelaskan pengeroyokan terhadap korban masih dalam penyelidikan. Namun dari keterangan diperoleh pihaknya, korban saat ini sedang berkendara melintas di Jalan Sam Ratulangi, Kota Bulukumba.

Pada saat melintas di tempat kejadian perkara (TKP), korban dengan pelaku yang diketahui berjumlah 10 orang hendak melakukan balap liar, namun ditegur korban, saat itulah korban melakukan pengeroyokan terhadap korban.

“Di TKP korban menegur para pelaku yang hendak melakukan balap liar, mungkin tidak terimah ditegur , para pelaku langsung mengeroyok korban dengan menggunakan senjata tajam berupa parang dan busur ” beber mantan Kasat Lantas Polres Takalar ini.

Sejauh ini, kata Bayu pihaknya masih mengumpulkan sejumlah keterangan. Sebab korban sampai saat ini juga belum bisa dimintai keterangan tambahan.

“Untuk pelaku masih kami lakukan pengembangan. Korban juga belum bisa dimintai keterangan, korban mengalami luka bagian kepala dekat telinga sebelah kiri dan busur tertancap bagian pinggang kanan hingga berlumuran darah,” demikian dia.(*)

Komentar