RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di gudang Perum Bulog Desa Palambarae, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, Rabu 9 Juni 2021.
Itu untuk menindaklanjuti terkait berhentinya serapan gabah maupun beras di Perum Bulog.
Pasalnya, kuota gabah dan beras di gudang Perum Bulog Bulukumba dikabarkan sudah penuh.
Penuhnya gudang Bulog diseluruh wilayah Bulukumba membuat para petani dan pedagang menjerit.
Karena itu berdampak pada penyerapan beras para petani yang tak tahu akan dijual kemana.
Didampingi Kepala Cabang Perum Bulog Bulukumba, Ervina Zulaeha, Edy menerok beberapa karung beras untuk melihat kondisi beras yang menumpuk.
Walhasil, ada banyak beras ditemukan telah berubah warna dan berkutu.
Beras tersebut merupakan beras petani yang telah diserap sejak 2020 lalu.
“Sidak ini terkait keluhan petani kita dan pedagang. Kita tidak menginginkan ini terjadi, Bulog harus segera memberikan solusi,” Kata Edy Manaf.
Olehnya itu, Edy meminta Bulog untuk segera mengambil langkah-langkah.
Karena permasalahan ini, lanjut dia, merupakan masalah besar untuk petani di Bulukumba.
Kepala Cabang Perum Bulog Bulukumba, Ervina Zulaeha mengatakan, jika sudah menjadi tugas Bulog melakukan penyerapan dan penyaluran beras.
Hanya saja, sejak 9 Mei 2021 lalu, Bulog pusat telah memerintahkan untuk tak lagi menerima penyerapan beras. Sehingga otomatis penyerapan dihentikan.
Untuk penyaluran saat ini, pihaknya melakukan Ketersediaan Pasokan Stabilitas Harga (KPSh).
“Hanya saja, harga yang diberikan Bulog oleh pemerintah Rp 8.300 sedangkan di pasaran dari Rp 7.000 sampai Rp 7.500, sehingga sangat sulit untuk melakukan penjulan keluar,” kata Ervina.
Selain itu, pihaknya sudah melakukan pengiriman beras ke daerah lain, seperti Selayar 250 ton dan Nabire 250 ton.
“Dan insyaAllah minggu depan kita kembali melakukan penyaluran 500 ton ke daerah Manokwari,” kata wanita berkacama itu.
Untuk mengurangi ketersedian beras yang melimpah di gudang Bulog, Ervina berharap besar ke pemerintah dalam hal penyaluran.
Seperti menjadi partner dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan bantuan lainnya.
Sebelumnya Rastra pernah ada, cuma dihentikan di tahun 2018. Kita tahu inikan pasar bebas yah. Cuma kita berharap Pemkab manfaatkan Bulog untuk penyaluran BPNT,” kata Ervina.
Karena jika penyaluran lancar, lanjut dia, akan dipastikan penyerapan beras dan gabah petani akan kembali lancar.
Edy Manaf kemudian menyampaikan jika pihaknya bakal memberikan jalan bagi Bulog.
Seperti salah satunya melakukan pertemuan dengan stakeholder terkait. (**)
Komentar