Aksi Demo Ricuh, Andi Utta: Kalau Sipakatau Sipakalebbi itu Mungkin Lebih Baik

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Jadi tranding topik terkait insiden didepan kantor Bupati Bulukumba saat aksi unjuk rasa mahasiswa .

Bupati Bulukumba H. A. Muchtar Ali Yusuf angkat bicara terkait aksi demonstrasi ricuh di depan kantor Bupati beberapa waktu lalu. Bupati sangat menyayangkan aksi pihak demonstran yang melakukan aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh.

Hal tersebut disampaikan Bupati secara langsung di sela – sela acara yang digelar di ruang Pola Kantor Bupati, Rabu 16 Juni 2021 saat menghadiri agenda Konferensi Kerja PGRI Kabupaten Bulukumba.

Menurut Bupati penyampaian aspirasi dengan cara berorasi dan membakar ban dinilai kurang etis dan efektif.

Andi Utta sapaan akrab bupati menuturkan cara menyampaikan aspirasi terbaik yakni dengan melalukan dialog agar segala aspirasi yang disampaikan dapat didengarkan dan diterima dengan baik serta efektif.

“Saya sendiri siap dikritik, memberikan ruang dimana saja dan kapan saja untuk dialog, tetapi kadang adik – adik itu malah senangnya teriak diluar”, ucap Andi Utta.

Andi Utta menambahkan saat itu dirinya telah membuka kesempatan kepada demonstran untuk melalukan dialog apa yang menjadi isu demonstrasi, akan tetapi permintaan tersebut tidak mendapatkan respon dari para pengunjuk rasa dan tetap melakukan orasi serta ingin membakar ban.

” Saya kira kalau demonstrasi itu sudah diberikan ruang untuk dialog tidak lagi ada teriak, sehingga yang ketiga kali saya panggil mereka tidak ingin masuk, tetap teriak dan dianggap pemerintah tidak bekerja, hanya cerita saja”, tutur Bupati.

Selain itu, Andi Utta mengatakan akan lebih baiknya lagi jika menyampaikan aspirasi dengan mengedepankan cara yang santun serta cara yang lebih baik yakni dengan Sipakatau (saling memanusiakan) dan Sipakalebbi (saling menghargai satu sama lain) serta menghindari cara – cara yang bersifat anarkis dan vandalis.

“Adik-adik kalau sipakatau sipakalebbi itu lebih baik, karena itu sudah menjadi kebiasaan saya sejak dulu”, tuturnya.

Diketahui, aksi tersebut digelar kelompok pengunjuk rasa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bulukumba yang mengangkat isu tuntutan realisasi 100 hari kerja pemerintah Andi Utta-Edy Manaf.(**)

Komentar