RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Sejumlah warga wajib pajak kendaraan mendatangi kantor Samsat Bulukumba di jalan Muhtar Lutfi Rabu 6 Oktober 2021.
Informasi yang dihimpun wartawan di kantor Samsat mengatakan kalau kedatangan korban penggelapang uang pajak kendaraan yang dilakukan JS eks pegawai harian lepas (PHL) Samsat Bulukumba untuk mempertanyakan nasib uang mereka yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah.
Salah satu korban penggelapan dan penipuan pajak kendaraan Irham 27 warga Desa Bontoraja , kecamatan Gantarang, kabupaten Bulukumba mengatakan kalau kedatangan dirinya dikantor Samsat untuk menpertayakan kelanjutan kasus pembayaran pajak kendaraan mereka yang digelapkan oleh JS.
” Saya datang ke Samsat menpertayakan masalah uang saya yang sudah saya bayarkan untuk pajak kendaraan saya, namun belum juga selesai sampai saat ini,” kata Irham.
Irham mengatakan kalau pelaku JS yang telah dilaporkan ke polres Bulukumba juga sampai saat ini belum juga diamankan dan kasusnya belum juga berproses.
” Saya minta pelaku JS segera dipanggil dan diadili kalau bisa ditangkap saja,” tegas Irham.
Sebelumnya Seorang Pegawai Harian Lepas (PHL) berinisial JS dilaporkan ke polisi.
JS diduga telah melakukan aksi penipuan serta penggelapan uang warga wajib pajak di tempatnya bekerja yakni di kantor Sistem Admistrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Bulukumba, di Jalan Muchtar Lutfi, Kecamatan Ujung Bulu, Kota Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Unit Tindak Pidana Umum (Pidum) Reskrim Polres Bulukumba, Ipda Daniel.
Ia mengaku pihaknya telah menerima laporan dari warga bernama Adriansyah.
“Kasusnya baru masuk laporannya, yang dilaporkan itu Pegawai Harian Lepas (PHL) atau OB,” tuturnya beberapa waktu lalu.
Iya mengatakan setelah laporannya masuk maka akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan melakukan panggilan saksi-saksi.
“Kasus penggelapan dan penipuan tersebut masih dalam proses penyelidikan polisi,” jelasnya
Ia pun mengaku masih mendalami kemungkinan adanya korban lainnya. Terkait perkiraan banyaknya kerugian korbannya ia tidak dapat memastikan.(**)
Komentar