RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Kepolisian Polsek Herlang , polres Bulukumba bertindak cepat dengan melakukan mediasi terhadap kasus perlindungan terhadap salah satu murid SD di kecamatan Herlang.
Kapolsek Herlang, Iptu Kasman mengatakan pihaknya bertindak cepat untuk untuk mengusut dan memediasi kasus perundungan terhadap anak SD kelas 4 oleh kakak kelasnya kls 6 di Lembang tumbu Kecamatan Herlang yg terjadi pd hari Kamis tgl 06 Oktober 2022 dan hari Senin malam baru di ketahui setelah viral di medsos.
Dirinya kemudian perintahkan Kanit Intel untuk menelusuri berita ini setelah info di terima benar apa adanya maka pihak Polsek komunikasikan ke pihak sekolah dan kepada orang tua korban dengan pelaku.
” Hasilnya pagi tadi setelah dilakukan pertemuan dengan pihak sekolah, org tua murid baik korban maupun pelaku
kedua belah pihak sepakat permasalahan ini di selesaikan oleh pihak sekolah dan tidak meneruskan ke jalur hukum dengan catatan pelaku perundungan di pindahkan dari sekolah tersebut,” ujar Kasman.
Sebelumnya video perundungan seorang murid Sekolah Dasar (SD) yang dilakukan oleh temanya viral di sejumlah sosial media. Peristiwa tersebut diduga terjadi di SD 118 Lembang Tumbu, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba.
Dari informasi yang di himpun wartawan Senin malam 10 Oktober 2022 murid SD tersebut bernama Gufran Ibnu Al Mubarakh, Siswa kelas 4 SDN 118 Lembang Tumbuh. Dalam video tersebut Gufran jadi korban bullying oleh kakak kelasnya sendiri.
Bocah berusia 8 tahun itu ditampar dan ditendang bagian perutnya oleh siswa lainnya, itu terlihat jelas dalam video 16 detik yang beredar di media sosial.
Diketahui, Gufran merupakan bocah asal Na’nasayya, Keurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang, kabupaten Bulukumba.
Menurut Ayu Tante korban kalau Kedua orang tua Gufran saat ini merantau ke Kalimantan dan korban diasuh oleh dirinya.
” Ponakan saya ini korban kodong, kasihan tega sekali teman-temanya begitu, ini anak tinggal di saya kah kedua orang tuanya pergi merantau,” ujar Ayu kepada wartawan.
Ayu mengaku baru mengetahui kejadian ini setelah salah satu orang tua murid mengirimkan video tersebut ke ponselnya.
“ Kemarin keponakanku mengaku sakit perutnya kasian, tapi tidak bilangki juga kalau sudah dipukuli sama teman temannya,” Kata ayu.
Ayu mengatakan kejadian bullying tersebut terjadi, Kamis, 6 oktober 2022 lalu, namun baru diketahuinya Senin 10 Oktober tadi siang.
“Mungkin itu sering mi dikasi begitu kasian keponakanku baru tidak bilang-bilang,” Ungkapnya.
Atas kejadian itu, Ayu mengaku pihaknya telah melaporkan ke salah satu guru sekolah SD 118 Lembang Tumbuh.
Terpisah, dikonfirmasi wartawan melalui telpon, salah satu guru SDN 118 Lembang tumbuh mengaku tidak tahu menahu terkait kejadian tersebut.
Suleha, guru kelas 6 itu mengaku mengetahui adanya bullying disekolahnya setelah mendapati video tersebut beredar di media sosial.
“Kami dari sekolah tidak tahu kalau ada begitu, kami baru tahu saat kulihat mami di facebook videonya, dan tidak ada juga laporan, tadi mami baru ada telponka”, Kata dia.
Namun dirinya membenarkan, bahwa siswa yang melakukan perundungan dalam video tersebut merupakan siswanya.
Menindaki kejadian tersebut, Suleha mengaku akan menghadirkan keluarga dari murid yang ada dalam video tersebut untuk dipertemukan.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Bulukumba Andi Buyung Saputra saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan, pihaknya juga baru mengetahui hal tersebut setelah melihat video itu beredar di media sosial.
Setelah melihat kejadian itu, pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap kepala sekolah (Kepsek) SDN 118 Lembang Tumbu, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba.
“Saya baru liat tadi itu. Saya sudah sampaikan ke Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar, untuk memanggil kepala sekolahnya agar memberikan klarifikasi kejadian itu. Saya belum bisa berkomentar banyak. Kami akan sampaikan lagi hasilnya nanti,” jelas Andi Buyung.
Lanjut Andi Buyung pihaknya juga tetap menelusuri kejadian tersebut dan menjadi atensi. Apalagi, menyangkut soal kekerasan, perundungan dan bullying di seluruh satuan pendidikan.(**)
Komentar