Alumnus UINAM Founder Genesia Ingin Anak Indonesia Cerdas

MAKASSAR RUBRIK.co.id– Alumnus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Muhammad Fais merupakan lulusan program S1 pada jurusan ilmu hukum.

Setelah lulus di tahun 2018 lalu, Fais, sapaan akrabnya, saat ini tengah mendirikan sebuah komunitas yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan.

Pemuda kelahiran Makassar, 10 September 1992 itu mengatakan bahwa komunitas yang ia dirikan bernama Genesia yang merupakan singkatan dari Agen Edukasi Indonesia.

Dalam perbincangan malam itu, Fais menjelaskan bahwa komunitas yang ia dirikan sejak desember 2019 ini bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pendidikan demi tercapainya Indonesia cerdas tanpa putus sekolah dan buta aksara.katanya Kamis (9/1/2020).

Bukan suatu hal yang tak beralasan, menurut Fais, mendirikan komunitas ini untuk mendidik anak-anak yang sudah putus sekolah dan memberi pelajaran lebih untuk anak-anak yang ada di panti asuhan.

Fais menuturkan secara panjang lembar mengenai apa yang membuatnya kemudian untuk mendirikan sebuah komunitas sosial ini. Alasannya, Persoalan kesenjangan sosial yang masih banyak terjadi di Makassar dan Kabupaten Gowa menjadi salah satu alasan yang mengetuk hatinya untuk mendirikan sebuah komunitas sosial Genesia ini.

“Tingginya angka kemiskinan diperkotaan itu berbanding lurus dengan tingginya angka anak putus sekolah, hampir dipenjuru pusat-pusat kota, baik kota Makassar maupun Kab. Gowa. Mungkin pernah kita lihat, jalanan besarĀ  disini disuguhi dengan pemandangan miris dari anak-anak putus sekolah yg berkeliaran, dari pengamen, penjual koran, hingga pemulung,” ungkapnya dengan sedikit ketegasan.

Memang, saat ini di beberapa titik pusat kota Makassar, biasa kita temuai anak putus sekolah yang bekerja hingga larut malam, bahkan dapat kita katakan anak-anak itu secara langsung disuruh oleh orang tua mereka sendiri.

Saat ini, Fais bersama teman-teman dari komunitas genesia mulai aktif memberikan pelajaran di tempat-tempat alokasi pemulung, anak putus sekolah, dan panti asuhan yang ada di Makassar dan Kabupaten Gowa.

Fais pun mengatakan bahwa, dirinya dan teman-teman melakukan semua itu karena mereka berfikir jika anak-anak dalam kefakiran, mereka hanya bisa pasrah menerima keadaan, memutus asa tuk bisa bersekolah, dan akhirnya tumbuh menjadi pribadi tanpa bekal ilmu.

Lanjut, Fais menegaskan tentunya kita tidak ingin melihat mereka berada dengan kehidupan seperti itu secraa terus menerus. Tentunya kita semua pasti ingin melihat generasi Indonesia itu cerdas tanpa putus sekolah dan buta aksara.

Dalam percakapan saat itu, Fais mengatakan bahwa saat ini komunitas yang ia dirikan masih kekurangan tenaga relawan. Namun tentunya itu masih wajar dengan melihat umur komunitas ini masih semur biji jagung.

Kita juga pasti berfikir bahwa, mendirikan sebuah suatu komunitas sosial itu bukanlah hal yang mudah, banyak kendala yang harus dihadapi bersama, butuh keloyalan yang penuh dan hal inipun sama yang dialami Fais dan teman-teman genesia saat ini.

Dengan adanya komunitas sosial-sosial seperti ini secara langsung dapat meningkatkan jiwa kepedulian kita terhadap sesama, namun hal ini juga teguran bagi pemerintah daerah untuk lebih melek terhadap problematika masyarakat yang ada di lingkup tersebut.(Aswar Anwar)

Komentar