RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Sejumlah petani di kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan kesulitan meminta pihak kepolisian polres Bulukumba untuk turun tangan menindak lanjuti kelangkaan pupuk urea di Bulukumba.
Beberapa petani mengaku sulit mendapatkan pupuk urea bersubsidi pada awal musim tanam kedua tahun 2020. Padahal pupuk tersebut sudah harus ditebar di lahan pertanian beberapa desa sejak pembenihan hingga awal tanam.
Jika kelangkaan pupuk urea segera diatasi, dikhawatirkan akan mengganggu proses perkembangbiakan tanaman dan kekokohan akar.
Salah seorang petani Supriyadi warga desa Bontonyeleng Kecamatan Gantarang mengaku kesulitan mendapatkan pupuk urea saat ini.
Hampir seluruh kios pupuk lengkap (KPL) yang didatangi tidak ada stok pupuk urea bersubsidi yang diperjualbelikan. Adapun untuk menebus pupuk urea nonsubsidi harganya cukup mahal, hampir tiga kali pupuk bersubsidi.
Bukan hanya dikios-kios penjual pupuk ,distributor bahkan kelompok tani yang ada didesa juga sudah kosong ketersediaan pupuk urea.
Petani lainya, Kurniawan menduga ada oknum yang melakukan penimbunan pupuk urea, kalau hal ini tidak segera ditindak lanjuti oleh polisi maka dikuwatirkan kelangkaan ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan penimbunan.
” Kami sangat berharap agar bapak polisi bisa turun menyelidiki kelangkaan pupuk urea di desa kami bahkan hampir semua desa di Bulukumba mengalami hal yang sama,”kata Kurniawan.
Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Berry Juana Putra melalui kanit Tipiter Aipda Ahmad Fatir mengatakan kalau dirinya akan menindak lanjuti keluhan dari sejumlah petani di Bulukumba terkait masalah kelangkaan pupuk bersunsidi untuk petani.
” Kami akan segera menindak lanjuti laporan ini, kalau memang ada kita temukan hal-hal yang melanggar hukum maka akan kita tindak tegas,”kata Fatir.
Bahkan Fatir meminta petani untuk melaporkan apabilah menemukan adanya penimbunan pupuk bersubsidi di daerahnya. (**)
Komentar