RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bulukumba Baso Riswandi menyayangkan peristiwa kematian Ibu dan bayi dalam kandungan di RSUD H A Sulthan Dg Radja Bulukumba, pada Jumat 7 Agustus 2020 lalu.
“Sikapnya HMI, evaluasi kebijakan manajemen. Terus kedua, evaluasi kinerja dewan pengawas. Peristiwa seperti ini yang harus dipansuskan DPRD. Jadi, kami akan mendorong ini barang ke DPRD agar dipansuskan,” kata Baso Kamis 13 Agustus 2020.
“Kenapa harus dipansuskan karena kejadian seperti ini di RSUD bukan kali pertama terjadi. Lewat Pansus lah semua akan terbongkar,” tambah Ketua Bidang PTKP HMI Cabang Bulukumba tersebut.
Sementara itu, Pengurus Nasyiatul Aisyiyah, Arifah Ulviah menjelaskan, dari kajian kasus per kasus kematian Ibu di RSUD Bulukumba, kinerja petugas kesehatan yakni dokter, bidan, dan perawat yang betugas menangani kasus tersebut perlu dievaluasi terkait kepatuhan dalam menjalankan SOP layanan KIA.
“Dimana kita ketahui rata-rata petugas kesehatan yang bertugas di RSUD Bulukumba juga bertugas di tempat lain sehingga kami berasumsi ada kesan sengaja membuat pelayanan RSUD tidak maksimal,” katanya.
Saya pribadi mendesak pihak Dinkes Bulukumba melakukan AMP (Audit Maternal dan Perinatal) terhadap kasus kematian ibu dan bayi yang terjadi di RSUD Bulukumba,” jelas Arifah menambahkan.
Komentar