Kacamatayya Perkenalkan Tiga Simbol Resmi dan Tujuh Juru Bicara

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Ketua Tim Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau, Fahidin HDK dalam jumpa pers memperkenalkan tiga simbol Kacamatayya. Tiga simbol yang dimaksud ialah pertama simbol Kacamatayya, kedua simbol cinta dan ketiga simbol tulisan nama Allah.

“Setelah mendapati nomor urut 3 sebagai peserta pilkada ini, kami menyepakati 3 simbol yang nantinya akan digunakan oleh tim dan simpatisan,” terang Fahidin, Kamis 24 September 2020 kemarin.

Legislator PKB itu juga memperkenalkan tujuh orang juru bicara “Kacamatayya” beserta perannya masing-masing. Tujuh orang Jubir Kacamatayya berasal dari lintas profesi. Begitu pula perannya. Dalam melakukan penunjukan, 7 juru bicara ini disebut penuh dengan pertimbangan.

“Kita tentukan 7 jubir ini setelah melalui penelitian dan survei. Mereka yang terpilih adalah orang-orang berkompeten dan tentunya bisa menyalurkan Program Kacamatayya yang pro kepada masyarakat,” Ujar legislator Bulukumba itu.

Tujuh jubir tersebut beserta tugasnya masing-masing adalah sebagai berikut:

1. Hilmiaty Asip
Perempuan pengusaha itu pernah menjabat anggota DPRD Bulukumba Periode lalu. Hilmi juga punya pengalaman Organisasi, dia adalaj eks Pengurus KNPI, Hipmi, Aisyia Muhammadiyah, dan Asosiasi DPRD se-Indonesia.

Perempuan bergaya trendy itu pun bertanggung jawab dalam isu program terkait perempuan yang menjadi salah satu program pasangan Kacamatayya.

2. Ahmad Rivandi

Bagi kalangan kalangan pemuda yang bergelut di organisasi, Akhmad Rivandi sudah terbilang tenar, terlebih saat ini menjabat sebagai ketua KNPI Bulukumba yangnl telah dikukuhkan beberapa waktu lalu. Pria berlesung pipi itu pun akrab disapa Bung Aco’.

Tak hanya soal pengalaman organisasi, Bung Aco juga adalah salah satu Dosen di Bulukumba. Dia juga dikenal sebagai pengusaha yang baik dan ramah. Di dunia organisasi Bung Aco adalah pengurus Hipmi, Ketua KNPI Bulukumba, Pemuda Pancasila dan beberapa organisasi lainnya.

3. Makmur Nasta

Dalam isu-isu kepemudaan, Makmur Nastah adalah ahlinya. Dengan pengalaman sebagai mantan Sekertaris Umum HMI cabang Bulukumba, Sekertaris umum (Sekum) KNPI, diharap mampu menangani program pemuda dan pendidikan serta penggalangan opini.

3. Makmur Nasta

Dalam isu-isu kepemudaan, Makmur Nastah adalah ahlinya. Dengan pengalaman sebagai mantan Sekertaris Umum HMI cabang Bulukumba, Sekertaris umum (Sekum) KNPI, diharap mampu menangani program pemuda dan pendidikan serta penggalangan opini.

4. Siti Khadija

Gadis riang ini kerap disapa Dija, senyumnya yang manis menjadi ‘senjata’ tersendiri yang dimiliki. Dengan pengalamannya sebagai mantan Ketua PMII Bulukumba, Dija diharap mampu mendorong isu-isu gender dan disabilitas. Terlebih karena kedekatannya dengan sahabat disabiltas di Bulukumba.

5. Sudarman

Sebagai pria yang saat ini masih menjabat sebagai salah satu karyawan di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Berkat Bulukumba, pria ini memiliki segudang pengalaman dalam menggerakkan program ekonomi kerakyatan.

“Baliau adalah salah satu praktisi ekonom. Beliau mampu mendorong program ekonomi kerakyatan dan UMKM, yang sejak 30 tahun terakhir telah berhasil dilakukan oleh KSP Berkat Bulukumba di 77 cabang pada 7 provinsi di Indonesia,” kata Fahidin HDk.

6. Andi Ibrahim Guntur

Politisi muda ini memiliki jiwa juang yang tinggi. Meski bergabung di dunia politik aktif sejak 2019 silam, namun namanya sudah sangat tenar di tengah masyarakat Bulukumba. Dia juga adalah pengurus di berbagai organisasi, termasuk Kesatuan Rekasi Intelektual (KRI), sehingga jabatannya untuk mendorong isu-isu millenial sangat tepat. Termasuk pula di bidang olahraga.

Dari semua Jubir Kacamatayya, Gadis berparas ayu ini yang paling belia. Di usia 20 tahun, mampu menorehkan prestasi menjadi Duta Pariwisata Bulukumba Tahun 2020.

“Adik kita ini adalah duta wisata. Tentunya, isu program wisata yang selama ini telah berkembang di Bulukumba pada masa pemerintahan Andi Sukri-Tomy, harus terus digelorakan. Begitu pula di kalangan milenial, adik kita ini didapuk menjadi salah satu ikon perempuan millenial Bulukumba,” kata Fahidin HDK.

Di akhir, Fahidin HDK berharap, semua informasi yang dikeluarkan, tersalur melalui juru bicara sesuai bidangnya masing-masing.

“Ketujuh jubir ini diberi peran dan tugas masing-masih agar lebih memudahkan komunikasi kepada media massa,” kunci Fahidin. (**)

Komentar