Aktivis Ini Minta Tim Balon Bupati Kampanye Lebih Komunikatif dan Inovatif

 

RUBRIK.co.id,Bulukumba-Popularitas menjadi salah satu syarat penting dalam setiap momen pilkada di daerah, termasuk di Bulukumba . Hampir segala cara dihalalkan para bakal calon (balon) untuk mendongkrak popularitas, termasuk memaku pohon-pohon di sepanjang jalan.

Tidak sedikit tim sukses bakal calon yang tega memaku pohon dan memasang spanduk agar calonnya bisa dikenali warga. Padahal, tindakan mereka masuk kategori merusak lingkungan.

“Pohon itu makhluk hidup bukan media kampanye atau memasang iklan gratis,” kata salah satu aktivis di Bulukumba Ferdi Ansar Senin 23 Desember 2019.

Ferdi mengatakan, memasang spanduk di pohon dengan cara dipaku merupakan tindakan yang menyalahi aturan. Menurut mantan wakil ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bulukumba periode 2017-2018 , kondisi tersebut menunjukkan rendahnya perhatian dan pengetahuan para bakal calon kepala daerah tentang lingkungan. Cara kampanye konvensional seperti itu, ujarnya, secara visual mengganggu estetika.

“Kalau tidak salah, KPU juga melarang pemasangan alat peraga kampanye, seperti foto di fasilitas sosial dan umum. Hemat saya, para balon ini seharusnya mempunyai metode kampanye yang lebih komunikatif dan inovatif, selain cara-cara konvensional seperti itu,atau para tim menyiapkan baliho yang di pasang di titik titik yang dianggap penting” katanya .

Dengan kampanye yang komunikatif dan inovatif, alat peraga kampanye para balon kepala daerah tidak mengganggu estetika lingkungan. Dirinya meminta agar pemerintah daerah, melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan aksi pemakuan pohon.

“Menjamurnya alat peraga kampanye di pohon itu karena lemahnya peneg
akan aturan oleh pihak yang berwenang,” kata Ferdi

Sebelumnya ketua Badan Pengawas Pemilu Kabupaten (Bawaslu) Bulukumba H Ambo Radde mengatakan kalau sampai hari ini belum ada regulasi yang mengatur masalah itu , namun Bawaslu tetap melakukan monitoring.

” Kalau regulasi yang mengikat terkait masalah ini, namun sebagai pengawas kita akan pantau terus dengan tetap melakukan monitoring” kata Ambo Radde. (Sy)

Komentar