RUBRIK.co.id,Bulukumba- Baliho raksasa milik Bakal Calon (Balon) Bupati Bulukumba, Jamaluddin M Syamsir (JMS) langsung diturunkan paksa oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Sapol-PP dan Damkar), Rabu,5 Februari 2020.
Penurunan paksa baliho berukuran raksasa, yang terpasang pas di depan kantor Bupati Bulukumba tersebut, diturunkan paksa sehari usai pelaksanaan Hari Ulang Tahun (HUT) Bulukumba yang ke 60.
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Peraturan Daerah, Satpol-PP dan Damkar Bulukumba, Hariadi yang dimintai konfirmasi mengatakan, jika penurunan Baliho milik JMS merupakan langkah pihaknya dalam menjaga ketertiban daerah.
Sebagaimana diatur dalam Perturan Daerah (Perda) nomor 3, tahun 2018 tentang penyelenggaran ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
” Kita sudah beri waktu 24 jam, hanya saja tidak diturunkan, makanya kami yang turunkan paksa,” kata Hariadi.
Pemberian selamat pada HUT Bulukumba, sebagaimana tertulis dalam baliho JMS, kata Hariadi siapa saja diperbolehkan.
Namun, Baliho JMS yang bertuliskan sebagai Balon bupati yang tidak dibenarkan. Apalagi satu-satunya baliho bakal calon yang terpasang depan di kantor bupati, yang bisa menjadi sorotan masyarakat.
” Baliho JMS jadi sorotan, karena satu-satunya bakal calon yang terpasang di depan kantor bupati, makanya kita turunkan,” jelas Hariadi.
Untuk pemasangan Baliho di kota Bulukumba, Hariadi mengatakan semuanya melanggar, karena menganggu keindahan kota.
Hanya saja, kebijakan yang dilakukan oleh Satpol-PP agar para bakal calon bisa dikenal khalayak luas, sehingga tidak ditertibkan.
” Bisa dibilang melanggar semua dek (wartawan,red), karena merusak keindahan, kecuali baliho dalam rumah atau yang terikat di pagar rumah orang yang setuju baliho terpasang diaset pribadi mereka,” jelasnya.
Hanya saja beberapa baliho yang harus ditertibkan bila dianggap melanggar berat, seperti baliho terpaku di pohon, mengancam keselamatan, serta beberapa fasilitas seperti kantor dan sekolah.
Sekadar diketahui, perayaan HUT Bulukumba yang ke 60 dilaksanakan di lapangan pemuda Bulukumba.
Beberapa baliho milik beberapa kelompok dan perorangan menghiasi puncak hari jadi kabupaten berjuluk butta panrita lopi.
Tidak ada baliho bakal calon bupati, kecuali milik JMS, yang berdiri tegap menghadap lapangan pemuda dan menjadi pusat perhatian.(**)
Komentar