Yakin Berkhasiat Tangkal Corona, Warga Bulukumba Mulai Berburu Rempah-Rempah

RUBRIK.co.id,Bulukumba- Mencegah penularan wabah virus corona, sebagian masyarakat di kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan  memadati  penjual rempah-rempah di pasar tradisional. Mereka mencari bahan baku minuman olahan tradisional seperti jahe merah dan putih,kunyit, temulawak, hingga sereh di Pasar.Tak seperti biasa, warga membelinya dengan jumlah banyak. Kondisi tersebut sudah terjadi selama beberapa hari terahir.

Kesadaran masyarakat akan bahaya paparan COVID-19 semakin tinggi. Mereka mulai membuat obat-obatan herbal hingga minuman alami yang dipercaya berkhasiat menangkal segala macam virus dan meningkatkan daya tahan tubuh. Kendati demikian, pembelian rempah-rempah dalam jumlah besar itu berimbas pada kenaikan harga.

Seperti diakui Rosmi 55 IRT asal kecamatan Gantarang  mengaku membeli berbagai jenis rempah-rempah untuk kebutuhan pencegahan virus corona. Dari berbagai jenis rempah-rempah itu, dia akan meramu obat herbal alami dan minuman tradisional.

Sari yakin, cara demikian akan ampuh melawan virus corona yang sedang menghantui semua orang. Langkah itu dilakukannya selain karena ramuan jamu memang terbukti berkhasiat meningkatkan tubuh, di samping itu juga karena adanya anjuran dari para ahli yang memberikan informasi di media massa.

“karena takut corona kasihan, Di mana-mana orang bilangnya jahebisa menangkal virus. Kemudian juga buat daya tahan tubuh meningkat, ya jadi kami ikutmi ,” ujarnya.

Sementara itu banyaknya masyarakat yang membuat ramuan tradisional dari bahan rempah untuk menangkal virus Corona ini berimbas pada kenaikan harga. Harga jahe di Pasar tradisional merangkak naik, sebesar Rp65 ribu per kilogram . Harga itu lebih mahal dua kali lipat dari biasanya.

Di sisi lain, seorang warga pembeli jahe  Maemunah (34) berharap kepada pemerintah agar dapat menstabilkan kembali harga rempah-rempah, terutama jahe merah dan putih di pasar tradisional.

“Karena ini kan kebutuhan semua orang. Karena ramai Corona masyarakat jadi beli. Tapi kok harganya jadi mahal. Harusnya kan lebih murah,” ujarnya.(id)

Komentar