Mobil Edy Manaf di Pukul dan Hampir Dibakar di Bantaeng

RUBRIK.co.id,BANTAENG- Sebuah video berdurasi 1 menit 13 detik, viral di media sosial Facebook dan beberapa group WhatsApp Bulukumba dan Bantaeng, Senin, 20 April 2020.

Video tersebut memperlihatkan sikap arogan sejumlah petugas Covid 19, yang bertugas di perbatasan Jenoponto-Bantaeng.

Andi Edy Manaf yang menjadi korbanya. Dia dicaci dan dimaki melalui pengeras suara oleh perempuan yang bertugas, yang membuat kejadian semakin memanas.

Beberapa orang nampak mengerumuni Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) itu.

Ada pria mengenakan pakain kaos berwarna merah memukuli mobil Edy Manaf yang bernomor polisi DD 18 EM itu.

” Bakar saja mobilnya ini, kurang ajar,” teriak salah seorang petugas.

Andi Edy Manaf yang berusaha meminta penjelasan, malah di dorong oleh anggota TNI dan dipaksa pergi dari area peristirahatan milik Pemkab Bantaeng yang disulap menjadi tempat pencegahan penyebaran Corona.

Andi Edy Manaf yang dikonfirmasi membenarkan video yang beredar tersebut. Dia mengaku sangat menyayangkan sikap para petugas yang tidak memanusiakan manusia.

Edy Manaf menceritakan, jika saat itu dirinya dari Jeneponto menemui sahabatnya yang saat itu ditemani sopir dan ajudannya.

Sepulangnya itulah kejadian tersebut terjadi, dimana saat tiba di perbatasan Jeneponto- Bantaeng itu dirinya mengikuti protap dengan singgah dan mobilnya disemprot disinfekan.

Setelah mobilnya disemprot disinfektan, dirinya diminta turun untuk turut disemprot.

” Nah itu saya pertanyakan dengan baik-baik pada petugas, apakah itu sudah menjadi protapnya? Apakah disemprot satu-satu atau disemprot kayak ayam, bersamaan semua dengan orang lain, jangan sampai ada yang terpapar, harus saling jauh-jauh,” kata Edy Manaf.

Malah yang dia dapatkan bukan penjelasan, namun cacian petugas
Melalui pengeras suara yang membuat semakin memanas dan gaduh.

” Ada yang teriak-teriak ada yang pukul mobil, ada yang mau bakar, gegaranya itu ibu-ibu yang mencaci lewat pengeras suara yang membuat gaduh,” kata Edy.

Dia mengaku sangat menyangkan sikap para petugas, yang menurut Edy, protapnya tidak manusiawi.
Dirinya mengaku akan menyikapi hal ini.

” Bantaeng belum PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), kedua jalan yang kita jalani ini bukan jalan kabupaten tapi provinsi, dan kami tidak mau singgah di Bantaeng, kami hanya lewat,saya tahu yang namanya aturan,” kata Edy.(**)

Komentar