RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Biasanya, momentum menjelang puasa dan Lebaran adalah saat bagi para peternak ayam potong meraih untung, karena saat itu permintaan daging meningkat.
Namun gegara Corona (Covid-19) kondisi saat ini berbalik, jelang Ramadhan para peternak ayam malah tidak bisa menjual hasil panennya.
Sebabnya, pandemi Corona menyebabkan rumah makan dan restoran juga banyak yang berhenti operasi, sehingga permintaan daging ayam ikut anjlok.
Para peternak ayam potong pun tidak punya pilihan, selain menjual murah hasil panennya.
“Kalau kondisi normal kami tidak pernah jualan langsung, karena ada pedagang yang membeli di kandang. Sekarang terpaksa kami jualan ke jalan-jalan,” ujar seorang peternak ayam bernama Darmianti 55 yang pemilik peternakan ayam potong di Bulukumba.
Bersama rekannya Darmiati keliling menggunakan mobil pikap menjual ayamnya langsung ke masyarakat.
Ayam hidup ini dijual seharga Rp 13.500 per kilogram.Padahal harga balik modal (BEP) di kisaran Rp 16.700 per kilogram.
“Biasanya saya jual di harga Rp 17.500 sampai 20.000 per kilogram,” sambung Darmiati.
Karena satu kandang tidak bisa langsung dijual sekaligus, Darmiati harus mengecer ayam yang siap dipanen.
Kondisi ini membuat Darmiati semakin merugi, karena menanggung pakan tambahan.
Biasanya ayam siap dijual di usia 36 hari, namun karena tidak langsung terjual, ia harus menanggung pakan hingga hari ke-41.
“Ini bawa 1000 an ayam selama tiga hari saja belum habis terjual. Di kandang saya ada 3000 an ekor,” ungkapnya.
Apalagi harga pakan saat ini naik Rp 10.000 per sak, dari Rp 387.000 menjadi 397.000 per sak.
Dirinya mengaku, saat ini ayam di kandangnya masih tersisa banyak.
“Jadi sekarang terpaksa beternak, sekaligus belajar jualan. Kalau tidak begini tidak habis-habis,” katanya.
Sebenarnya Darmiati mengikuti program kemitraan dengan sebuah perusahaan. Perusahaan ini yang menyuplai pakan sekaligus obat-obatan.
Seharusnya saat panen, semua ayam dibeli oleh perusahaan dan mitranya.
Tapi ternyata mitra juga kewalahan menjual ayam yang panen dalam waktu bersamaan. Akhirnya harus diecer seperti ini,”ungkapnya
Seorang warga kompleks BTN Bongkas , Ahmad sempat membeli 6 ekor ayam dari Pedagan ayam
Menurutnya, mempung harganya sangat murah, ia beli banyak untuk dibagikan ke saudara-saudaranya.
“Mumpung ada kesempatan beli ayam murah. Sekalian membantu biar dagangannya cepat habis,” ucapnya. (**)
Komentar