Warga Bulukumba Masih Cuek Gunakan Masker

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Meski pemerintah Kabupaten Bulukumba  telah meminta seluruh masyarakat untuk menggunakan masker saat berada di luar, tetapi mayoritas masyarakat terkesan masih cuek. Padahal pemerintah  menyebut, penggunakan masker ini untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona (Covid-19).

Di kota Bulukumba Rubrik.co.id  melakukan pemantauan di lapangan pemuda Sabtu 1 Agustus  malam . Sebagian warga yang nongkrong di lapangan pemuda dijalan Jenderal Sudirman banyak warga  tak menggunakan masker penutup hidung dan mulut. Terlihat hanya beberapa saja yang menggunakan masker.  Kondisi serupa terjadi dibeberapa ruas jalan dalam kota banyak pengendara sepeda motor tidak menggunakan masker lalu lalang dalam kota Bulukumba.

Di kota , masih banyak warga yang tidak menggunakan masker. Terutama di jalan-jalan dan tempat nongkrong.

Seorang warga bernama Rahman Hidayat (33) mengatakan, menggunakan masker bahkan bisa membuat susah bernafas saat berkendara.

“Saya kalau pakai masker lain-lain pak, biasa kadang susah bernafas,” Ujar Rahmat.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga belum terbiasa untuk menggunakan masker sehari-hari. Menurut dia, kebiasaan itu sulit diubah.

“Namanya masyarakat kampung seperti saya enggak biasa pakai masker, kita pakai masker kan engap, kayak enggak bebas,” ujarnya.

Namun, ada juga warga yang menggunakan masker. Seorang warga bernama Rosmayani (26) mengatakan, menggunakan masker untuk mengantisipasi penyebaran virus meskipun tidak memenuhi standar.

“Kan pemerintah juga ada imbauan, enggak apa-apa pakai masker kain, daripada tidak sama sekali,” Ujarnya.

Sikap cuek dalam penggunaan masker pun masih ditunjukkan masyarakat di desa-desa . Sampai sekarang masih banyak yang belum menaati aturan pemerintah untuk menggunakan masker ketika berada di ruang publik. Dari pantauan Rubrik.co.id dibeberapa Desa di Bulukumba, masyarakat yang menggunakan masker jumlahnya tak sebanding dengan warga yang tidak menggunakan masker.

Rijal (41) warga Pallambarae mengatakan, tidak menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah. Penyebabnya karena harga masker yang sesuai standar harganya lumayan mahal, apalagi saat ini cari uang susah sejak pandemi covid-19, Untuk itu, dirinya tidak bisa menggunakan masker sesuai instruksi dari pemerintah.

“Maskernya bukan tidak ada dijual, cuman persoalan uang lagi, lagian sekarang susah cari uang,” Kata Rijal.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), menerapkan wilayah kota sebagai daerah ‘Wajib Pakai Masker’.

Pengumuman kewajiban menggunakan masker tersebut, terpajang besar di gapura perbatasan kota, seperti misalnya di Kelurahan Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu.

Hal tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, yang jumlahnya terus meningkat di Bulukumba.

ANJURAN WHO

Sebelumnya, WHO merekomendasikan penggunaan masker hanya oleh mereka yang sakit, petugas medis, dan mereka yang merawat orang sakit. Dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (4/4/), Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO Dr Michael Ryan menyetujui penggunaan masker di tempat umum oleh semua orang. Cara ini diyakini dapat mengurangi resiko penularan Covid-19.

Namun, sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meminta warga yang sehat tak perlu memakai masker demi mencegah kelangkaan. “Karena di awal WHO menyampaikan yang pakai masker hanya yang sakit, tapi sekarang semua yang keluar harus pakai masker,” kata Jokowi. WHO sebelumnya menyatakan dukungan agar semua orang menggunakan masker di tempat umum untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona jenis baru.(**)

Komentar