RUBRIK.co.id, BULUKUMBA- Nenek Tati, Warga Hola-hola, Kelurahan Tanuntung, Kecamatan Herlang kini tak lagi merasakan air bersih Pamsimas, Sabtu, 14 November 2020.
Setelah, aliran air menuju rumahnya ditutup oleh RS, salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), diduga gegara tidak mendukung Pasangan Calon (Paslon) pilihannya.
” Rumahku, dan dua tetangga rumah juga ditutup aliran airnya. RS paksa untuk dukung salah satu calon, padahal saya tidak mau,” kata Nenek Tati.
Padahal, Nenek Tati mengaku setiap bulannya telah membayar iuran Rp 100 ribu untuk membayar air Pamsimas.
Kini, untuk memenuhi kebutuhan air di rumahnya, Nenek Tati mengaku harus berjalan sejauh 500 meter menuju sumur tua di Hola-hola.
Lurah Tanuntung, Suriani yang dikonfirmasi membenarkan adanya penutupan aliran air Pamsimas warga di wilayahnya itu.
Meski, saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari warganya.
” Saya dapat kabarnya begitu. Informasinya saya dengar gegaranya beda pilihan,” kata Suriani melalui sambungan telefonnya.
Jika informasi tersebut benar, seharunya kata Suriani hal itu tidak terjadi, pasalnya Pamsimas merupakan fasilitas umum dari pemerintah, belum lagi ada iuran yang dipungut setiap bulannya.
Secepatnya, pihaknya akan segera melakukan mediasi, menyelesaikan masalah yang tidak seharusnya terjadi, apalagi merugikan warga.
Suriani, menjelaskan, jika pengelola Pamsimas saat ini, yaitu Rasyid yang diketahui merupakan Kepala Sekolah Dasar (SD) di Tanuntung.
Merupakan pemilik lahan, yang menjadi lokasi penampungan air Pamsimas, namun telah dihibahkan ke Pemerintah Daerah (Pemda).
” Tidak boleh dihubungkan ini pilihan politik dengan air. Apalagi ini Pak Rasyid telah menghibahkan lahannya untuk Pemerintah Daerah (Pemda),” kata Suriani.(**)
Komentar