RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Kepala Desa Tanah Harapan Arifin Para , Kecamatan Rilau Ale, kabupaten Bulukumba menghadiri acara peresmian Masjid Rahman Alfatah di dusun Ganjenge Minggu 4 Juli 2021.
Peletekan batu pertama pembangunan masjid Rahman Alfatah ini dilakukan langsung oleh kepala Desa Tanah Harapan, dihadiri kepala Dusun Ganjenge Aksar bersama dengan wakil ketua BPD Sengka bersama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama setempat.
Kepala Desa Tanah Harapan Arifin Para mengatakan pembangunan masjid Rahman Alfatah dibangun oleh dari dana Almarhum Rahman.
” Sesuai dengan nasar Almarhum Pak Rahman sebelum meninggal ingin dibangunkan masjid, sehingga keluarga yang ditinggalkan melanjutkan amanah dari beliau untuk mendirikan masjid,” katanya.
Arifin Para mengucapkan terima kasih kepada keluarga Almarhum Rahman yang telah bekerja dalam mensukseskan acara peresmian Masjid Rahman Alfatah
Dengan dibangunnya Masjid ini, lanjutnya mudah-mudahan akan dapat menambah dan mendorong semangat bagi warga disekitar Masjid, untuk meningkatkan amal ibadahnya dan berupaya agar memakmurkan Masjid ini dengan cara mendirikan shalat berjamaah, mengadakan pengajian majelis taklim dan pengajian Al-qur’an.
Disamping itu, katanya lagi, Masjid dapat pula dijadikan untuk pembinaan umat dengan berbagai aktivitas jamaah yang pantas dilakukan di Masjid, seperti kegiatan pendidikan keagamaan dan kegiatan sosial lainnya, tukasnya.
Lebih lanjut bahwa, untuk optimalisasi fungsi dan peran Masjid sebagai pusat pembinaan ummat, tidak mungkin dapat dikelola oleh satu atau sekelompok orang, tetapi harus melibatkan semua komponen ummat Islam yang berada disekitarnya agar Masjid itu menjadi makmur karena semua pihak merasa memilikinya.
Arifin Para menjelaskan bahwa dalam hal ini, terdapat tiga pendekatan yang dapat dikembangkan dalam mengoptimalkan fungsi Masjid yaitu, pertama masjid harus dijadikan sebagai lembaga organisasi yang mandiri/independen, berwibawa dan mempunyai daya tarik tersendiri bagi jemaahnya dalam peningkatan kesejahteraan diri, keluarga dan masyarakat.
Kedua, Masjid harus dijadikan sebagai pusat pembinaan ummat, yang seyogyanya dapat menempatkan diri sebagai pengayom dan tempat berlindung jama’ah nya dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan, dengan komitmen menempatkan kepentingan jemaahnya di atas kepentingan individu, kelompok dan kekuasaan dengan dilandasi semangat persaudaraan.
Ketiga, pengembangan fungsi Masjid yang dapat mengakomodir berbagai kepentingan jama’ah nya dalam rangka meningkatkan pelayanan pada jema’ah nya sendiri” tutupnya.(**)
Komentar