Pertalite Bakal Dihapus, Komentar Miring Bermunculan 

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Rencana pemerintah yang akan menghilangkan bahan bakar Pertalite, menuai tanggapan miring dari warga di Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Ikhsan 29 mengatakan alih-alih menghapuskan pertalite, pemerintah sebaiknya memikirkan bagaimana pasokan tersebut stabil.

“Meski rencana penghapusan Pertalite belum di realisasikan, harusnya pemerintah memikirkan secara matang dampaknya ke kalangan bawah,” ujar Ikhsan.

Ikhsan  yang beprofesi sebagai pegawai swasta itu menilai, belakangan ini di beberapa SPBU di Bulukumba Pertalite mulai langka. Kelangkaan tersebut membuat kendaraan harus mengantri hingga luar area SPBU.

“Di kota Bulukumba kadang , motor saja antriannya cukup panjang di SPBU kalau ingin ngisi pertalite . Jadi baiknya pasokanya saja diperbanyak, bukan dihilangkan,” tekannya.

Selain menuntut pasokan bahan bakar yang stabil, warga juga berharap adanya pengurangan harga bahan bakar jenis pertalite.

Arman 39 seorang wiraswasta di Bulukumba  menilai penurunan harga bahan bakar minyak lebih mendesak dibanding penghapusan pertalite. Terlebih, efek pandemi Covid-19 telah menyebabkan daya beli masyarakat menurun.

“Maunya sih harga pertalite diturunkan, karena ekonomi juga terdampak Covid-19. Tapi kan malah dihapus, dan harus gunakan Pertamax yang harganya mencekik,” ujarnya.

Saat ini Pertalite dibandrol Rp7.650 per liter di Bulukumba . Adapun PT Pertamina (Persero) berencana menghapus pertalite sebagai upaya perusahaan mendukung rencana pemerintah menekan emisi gas rumah kaca sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017.

Dalam aturan Menteri Lingkungan Hidup itu disebutkan bahwa jenis BBM yang dijual harus memiliki nilai kandungan RON 91. Sedangkan Premium dan Pertalite memiliki RON 88 dan 90 tidak boleh lagi dijual.(**)

Komentar