RUBRIK.co.id, BULUKUMBA- Direktur Bulukumba Monitoring Center (BMC), Firman Gani angkat bicara pasca dirinya dituding masuk angin. Firman mengaku melaporkan adanya jual beli Pokok Fikiran (Pokir) untuk menyelematakan uang rakyat yang diduga disalah gunakan oleh sejumlah oknum anggota DPRD.
Firman mengaku kesal saat dituduh sembarangan, apalagi oleh Sekretaris Partai Hanura, Lukman yang tidak tahu menahu duduk perkaranya.
” Seharunya pak Lukman mensupport saya, membongkar dugaan jual beli pokir DPRD Bulukumba, karena cara-cara ini tak baik, menyengsarakan menyengsarakan rakyat,” kata Firman.
Satu anggota DPRD kata Firman Gani, memiliki Pokir hingga miliaran rupiah. Itu belum termasuk pimpinan DPRD yang mencapai Rp 3,2 Miliar.
” Rp 59 Miliar uang rakyat kita mau selamatkan. Sebenarnya caranya yang salah, jual beli pokir, kalau mau beri saja kontraktor jangan minta fee,” sesalnya.
Karena jika dijual, kata Firman Gani, sudah pasti pekerjaan untuk masyarakat akan berkualitas jelek, karena para kontraktor mencari untung.
” Kalau perlu ekskutif ambil alih agar prosesi tender berjalan sesuai relnya,” minta Firman Gani.
Sementara itu ketua DPRD kabupaten Bulukumba H Rijal yang dikonfirmasi media ini mengatakan dalam perjalan pulang ke Bulukumba.
” Saya tidak mau terlalu banyak komentar terkait hal ini, saya sementara di perjalan pulang ke Bulukumba,” singkatnya melalui via telpon wasthapp.
Sebelumnya diberitaka eks anggota DPRD kabupaten Bulukumba Lukman sebut ketua Bulukumba Monitoring Center (BMC) masuk angin karena tak kunjung melaporkan adanya dugaan jual beli proyek.
Kepada wartawan Jumat 11 Maret 2022 Lukman mengatakan seharusnya pengurus partai yang disebut dalam pemberitaan harusnya mengambil sikap termasuk humas DPRD harus segera mengambil langkah menanggapi peryataan dari ketua BMC Bulukumba.
” Saya berharap agar partai yang sebut dalam peryataan BMC dan Humas DPRD ambil langkah cepat agar ini tidak menjadi bias,” kata Lukman.
Bahkan Lukman mengatakan akan melaporkan balik ketua BMC Bulukumba Firman Gani kalau sampai peryataan dan ancaman pelaporannya tidak dibuktikan.
Sekertaris DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Bulukumba ini mengatakan kalau peryataan Firman Gani selaku ketua BMC hanya sekedar untuk mencari panggung karena sampai hari ini ancaman untuk melaporkan oknum legislator partai Golkar yang diduga korupsi dengan jual beli pikir di DPRD Bulukumba tak kunjung dibuktikan.
” Katanya mau dilaporkan, buktinya sampai hari ini belum juga dibuktikan terkesan hanya gertakan sambal,” tegas mantan anggota DPRD dapil Ujung Bulu, Ujung Loe dan Bontobahari.
Selaku mantan anggota DPRD Bulukumba ini menambahkan peryataan ketua BMC Firman Gani telah merusak Marwah lembaga DPRD.
” Kalau saya lihat Firman Gani hanya membuat kegaduhan saja di Bulukumba,” ujarnya.(**)
RUBRIK.co.id, BULUKUMBA- Direktur Bulukumba Monitoring Center (BMC), Firman Gani angkat bicara pasca dirinya dituding masuk angin. Firman mengaku melaporkan adanya jual beli Pokok Fikiran (Pokir) untuk menyelematakan uang rakyat yang diduga disalah gunakan oleh sejumlah oknum anggota DPRD.
Firman mengaku kesal saat dituduh sembarangan, apalagi oleh Sekretaris Partai Hanura, Lukman yang tidak tahu menahu duduk perkaranya.
” Seharunya pak Lukman mensupport saya, membongkar dugaan jual beli pokir DPRD Bulukumba, karena cara-cara ini tak baik, menyengsarakan menyengsarakan rakyat,” kata Firman.
Satu anggota DPRD kata Firman Gani, memiliki Pokir hingga miliaran rupiah. Itu belum termasuk pimpinan DPRD yang mencapai Rp 3,2 Miliar.
” Rp 59 Miliar uang rakyat kita mau selamatkan. Sebenarnya caranya yang salah, jual beli pokir, kalau mau beri saja kontraktor jangan minta fee,” sesalnya.
Karena jika dijual, kata Firman Gani, sudah pasti pekerjaan untuk masyarakat akan berkualitas jelek, karena para kontraktor mencari untung.
” Kalau perlu ekskutif ambil alih agar prosesi tender berjalan sesuai relnya,” minta Firman Gani.
Sementara itu ketua DPRD kabupaten Bulukumba H Rijal yang dikonfirmasi media ini mengatakan dalam perjalan pulang ke Bulukumba.
” Saya tidak mau terlalu banyak komentar terkait hal ini, saya sementara di perjalan pulang ke Bulukumba,” singkatnya melalui via telpon wasthapp.
Sebelumnya diberitaka eks anggota DPRD kabupaten Bulukumba Lukman sebut ketua Bulukumba Monitoring Center (BMC) masuk angin karena tak kunjung melaporkan adanya dugaan jual beli proyek.
Kepada wartawan Jumat 11 Maret 2022 Lukman mengatakan seharusnya pengurus partai yang disebut dalam pemberitaan harusnya mengambil sikap termasuk humas DPRD harus segera mengambil langkah menanggapi peryataan dari ketua BMC Bulukumba.
” Saya berharap agar partai yang sebut dalam peryataan BMC dan Humas DPRD ambil langkah cepat agar ini tidak menjadi bias,” kata Lukman.
Bahkan Lukman mengatakan akan melaporkan balik ketua BMC Bulukumba Firman Gani kalau sampai peryataan dan ancaman pelaporannya tidak dibuktikan.
Sekertaris DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Bulukumba ini mengatakan kalau peryataan Firman Gani selaku ketua BMC hanya sekedar untuk mencari panggung karena sampai hari ini ancaman untuk melaporkan oknum legislator partai Golkar yang diduga korupsi dengan jual beli pikir di DPRD Bulukumba tak kunjung dibuktikan.
” Katanya mau dilaporkan, buktinya sampai hari ini belum juga dibuktikan terkesan hanya gertakan sambal,” tegas mantan anggota DPRD dapil Ujung Bulu, Ujung Loe dan Bontobahari.
Selaku mantan anggota DPRD Bulukumba ini menambahkan peryataan ketua BMC Firman Gani telah merusak Marwah lembaga DPRD.
” Kalau saya lihat Firman Gani hanya membuat kegaduhan saja di Bulukumba,” ujarnya.(**)
Komentar