RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Sekitar 2.000 jiwa masyarakat yang ada di tiga dusun di Desa Bukit Harapan, kecamatan Gantarang, kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan masih kesulitan air bersih, terutama pada saat musim kemarau seperti ini.
Kendati sudah terpasang sumur bor di beberapa dusun yang menjadi titik kekeringan, namun pendistribusian air bersih dari sumur bor belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih ditiga dusun tersebut.Ini lantaran masih terkendala jaringan instalasi air atau perpipaan untuk mengalirkan air yang belum ada.
Hal ini dikemukakan oleh Andank Syam salah seorang tokoh masyarakat yang ada di desa Bukit Harapan Rabu 1 November 2023.
Menurut Andank Syam ada tiga dusun yang ada di desanya sampai saat ini masih kesulitan air bersih.Tiga dusun tersebut adalah dusun Bangkeng Bukit, Dusun Tanjonge dan Tabbuakang.
Menurut Andank Syam kalau beberapa sungai yang ada di desa Bukit Harapan juga mulai kering. Akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
” Saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah adanya perhatian pemerintah untuk membuatkan sumur bor besar atau perpipaan air bersih ini yang mendesak saat ini,” kata Andank Syam yang juga salah seorang aktivis pemerhati sosial di kabupaten Bulukumba.
Menurut Andank sumur bor yang sudah dibangun, untuk sementara hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang tempat tinggalnya dekat dengan sumur bor. Sedangkan untuk masyarakat yang jauh belum bisa menikmati air, sebab air belum ada pipa yang bisa dipasang untuk menyalurkan air ke masyarakat yg jauh dari sumur bor.
” Banyak warga yang harus bergadang sampai subuh hari untuk mendapatkan air bersih dibeberapa sumur yang ada di pinggir sungai yang ada di tiga dusun tersebut,” katanya.
Menurut Andank bahkan warga pada dini hari sudah antri untuk mendapatkan air bersih disalah satu sumur yang ada di kaki bukit Bengkeng Bukit.
Sumur yang selama ini jadi alternatif warga untuk mendapatkan air juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ribuan jiwa ditiga dusun tersebut.
” Kasihan warga biasa sudah subuh datangmi antri air ujung-ujungnya bisa ada warga tidak dapat karena air di sumur sudah habis,” ujar Andank Syam.
Mengenai bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Damkar Bulukumba juga tidak cukup.
” Biasaji datang tangki air bersih BPBD dan Damkar tapi tidak cukup juga karena kita pahami armadanya kurang kasihan,” kata Andank.
Dirinya hanya berharap ada perhatian dari dinas terkait untuk segera membuatkan sumur bor skala besar atau perpipaan air bersih agar pada musim kemarau nantinya warga tidak lagi kekurangan air. (**)
Komentar