DPRD : Kalau PDAM Bulukumba sudah tidak bisa bekerja baik bubarkan saja 

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba angkat bicara terkait polemik yang terjadi di PDAM.

Melalui anggota komisi C DPRD Kabupaten Bulukumba Zulkifli Saiye mengatakan direktur PDAM Bulukumba harusnya memberikan gambaran jelas terhadap pemerintah daerah terkait kondisi saat ini.

“jangan asal bos senang (ABS) saja setiap ketemu pimpinan hanya mengangguk tanpa harus jujur kondisi yang sebenarnya,” ujar politisi partai demokrasi Indonesia perjuangan (PDIP) kabupaten Bulukumba ini.

Ruhut sapaan gaul dari Andi Zulkifli Saiye mengatakan kalau kondisi PDAM saat ini sudah sangat sakit parah. Sehingga seharusnya sebagai Dirut harus terus terang di hadapan bupati Bulukumba dengan kondisi PDAM saat ini yang sudah sakit , kalau ini tidak mau dilakukan mending bubarkan saja atau berhenti jadi Dirut.

” Kalau PDAM tidak bisa di urus dengan kondisi saat ini mending bubarkan saja PDAM atau mundur jadi Dirut,” kata Ruhut.

Advertisement

Harusnya ada ada investasi yang memadai untuk memperbaharui menejmen pengelolaan perusda PDAM agar tidak seperti saat ini.

Bahkan Ruhut minta Dirut PDAM harus tegas dihadapan bupati Bulukumba terkait persoalan yang terjadi saat ini.jangan masalah ini didiamkan berlarut-larut.

” Saya meyakini pemerintah daerah dalam hal ini bupati dan wakil bupati akan memberikan solusi kalau semua masalah diutarakan jelas oleh Dirut,” katanya .

Bahkan secara blak-blakan Ruhut mengaku kalau sudah beberapa kali PDAM hadir dalam rapat lintas komisi di DPRD Bulukumba namun setiap hal ini dilakukan pihak PDAM terkesan memberikan bunga-bunga telinga saja padahal tidak sesuai dengan fakta di lapangan,” ucapnya.

Setiap hearing lintas komisi Dirut PDAM bahkan pernah memberikan ketegasan drela di potong telinganya kalau tidak bisa memberikan perubahan di tubuh PDAM Bulukumba.

Advertisement

Sebelumnya Dirut Andi Nurjaya mengaku kalau kondisi PDAM Bulukumba saat ini lagi sakit berat. Sehingga banyak masalah yang terjadi di tubuh perubahan air minum daerah tersebut mulai persoalan tidak adanya anggaran dari pemerintah kabupaten sehingga permasalahan banyak terjadi mulai gaji karyawan yang belum terbayarkan selama 3 tahun dan masalah pasokan air yang tidak berjalan normal dan beberapa masalah yang terjadi selama ini.(**)

Komentar