RUBRIK.co.id- Taksi terbang akan diuji coba di IKN bulan Juni 2024 mendatang. Hal ini dikemukakan oleh Kepala Otorita Ibu kota Nusantara (IKN) Bambang Susanto.
Bambang Susanto mengatakan kalau sky taxi atau taksi terbang telah tiba di Balikpapan provensi Kalimantan Timur.
Menurut Bambang Taksi terbang ini merupakan kendaraan yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Research Institute (KARI) dan Hyundai Motors Company (HMC).
“Uji coba taksi terbang akan dimulai di IKN balikpapan dalam waktu dekat ini,” katanya.
Bahkan Bambang menyebut baterai untuk kendaraan sudah berada di Jakarta dan direncanakan tiba di Samarinda pada 6 Juni 2024.
Pembukaan pallet dan inspeksi akan dilakukan oleh Hyundai, Bea Cukai Kalimantan wilayah Timur, serta Otorita IKN di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda pada awal Juni mendatang. Pembukaan tersebut menandakan tahap pengurusan izin impor sementara telah dimulai.
Bukan hanya itu kesempatan untuk melihat dan mempelajari taksi terbang ini merupakan pengalaman yang berharga.
Sementara Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi pun menyatakan pelaksanaan inspeksi dan uji coba akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal.
Lanjut Ali pelaksanaan masih sesuai dengan target jadwal PoC (Proof-of-Concept) dari arahan Kepala Otorita IKN, yakni kegiatan perakitan dan inspeksi akan dimulai pada awal Juni dan dilanjutkan uji coba terbang pada Juli 2024 menjelang perhelatan 17 Agustus di IKN.
“Kegiatan uji coba akan dilakukan selama sebulan penuh di Bandara APT Pranoto Samarinda dan melalui serangkaian pengujian dan kajian kelayakan,” ujar Ali.
Setelah ujicoba KARI selesai, Hyundai merencanakan untukmengembangkanskema bisnis dalam melalui Supernal, perusahaan dari Hyundai Motor Group di Amerika Serikat yang mengembangkan pesawat mobilitas udara perkotaan.
Pengembangan tersebut yang nantinya akan dikomersialkan, serta dilanjutkan hingga pengembangan teknologi penerbangan autonomous. “Kami juga berharap dengan terbentuknya tim teknis antara Hyundai dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dapat melakukan pengembangan teknologi industri ini secara masif kedepannya” kata Ali Berawi.(**)
Komentar