Dokter Sebut Karyawan Salon Kecantikan di Bulukumba Sudah Tak Bernyawa Sebelum Sampai di RS

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Kasus meninggalnya EL 29 karyawan salon kecantikan di Bulukumba mulai menemui titik terang pihak rumah sakit menyebut korban sudah tidak bernyawa sebelum sampai di RSUD Andi Sultan Daeng Radja.

Dikonfirmasi wartawan direktur RSUD Andi Sultan Daeng Radja dr.H.Rizal Ridwan Dappi membenarkan hal itu.

Menurut dr.H.Rizal kalau korban sudah dalam kondisi sudah meninggal dunia sebelum sampai ke RS.

” Almarhumah sudah meninggal memangmi sebelum ditagani pihak medis di RS,” ujarnya.

Hal itu diketahui setelah Almarhumah setalah diperiksa di Instalasi Gawat Darurat (IGD) nadi sudah tidak teraba tensi tidak dapat diukur bahkan sudah dilakukan resusitasi jantung paru tidak ada respon sama sekali.

Ditanya soal adanya keganjalan seperti tanda-tanda tindak kekerasan dr. H Rizal mengaku pihaknya tidak melakukan hal itu karena tidak ada permintaan dari pihak kepolisian sendiri.

Usai dinyatakan meninggal dunia pihak keluarga Almarhumah datang ke RS kemudian jenazah korban menurut informasi saat ini tengah berada di RS Bhayangkara Makassar Sulsel untuk dilakukan otopsi.

” Kita sebenarnya juga bisa lakukan otopsi selama ada permintaan dari keluarga korban dan polisi,” ujar dr.H Rizal melalui pesan WhatsAppnya.

Sementara itu diberitakan sebelumnya Andi Heri pengelolah Wisma Matahari yang dikonfirmasi wartawan melalui via telpon selulernya membantah kalau korban EL meninggal di dalam kamar Wisma.

” Tidak benar itu informasi kalau dia meninggal di dalam Wisma Almahrum meninggal di RS itu,” ujar Andi Heri.

Heri menjelaskan kalau korban EL bersama dengan teman lelakinya berinisial AB tamu tamu wisma yang masuk dari Kamis malam 6 Juni 2024 sekitar pukul 23:00 WITA.

Korban EL masuk ke wisma dan memesang satu kamar dengan teman lelakinya dan pada Jumat Pagi 7 Juni 2024 sekitar pukul 8:00 WITA korban sempat mengalami sakit dan pingsan kemudian teman korban AB meminta agar petugas Wisma untuk membantu korban diangkat ke dalam mobil untuk dibawa RS kemudian setelah mendapatkan pertolongan oleh pihak medis korban meninggal dunia.

” Ini pengakuan dari pekerja saya, kalau EL tidak meninggal di dalam Wisma tapi setalah sampai di RS,” tegas Heri.

Heri juga menjelaskan kalau teman korban yakni AB setelah melihat korban jatuh pingsan kemudian dirinya memanggil temannya seorang perempuan berinsial AY untuk datang ke Wisma untuk melihat kondisi korban yang belum sadarkan diri.

Karena AY yang ditunggu tidak kunjung datang akhirnya korban dilarikan ke RSUD Andi Sultan Daeng Radja untuk mendapatkan pertolongan.

” Petugas di Wisma pak yang bantu AB teman lelaki korban EL dipapah ke dalam mobil milik AB, pada saat di papah korban masih dalam keadaan bernyawa ,belum meninggal,” ujarnya Heri.

Heri bahkan menduga meninggalnya korban karena ada sangkut pautnya dengan AB teman lelaki korban.

Bahkan Heri pengelolah Wisma Matahari ini mengaku sempat menanyai AY teman perempuan AB yang diminta datang ke Wisma kalau dirinya diminta oleh AB melalui pesan WhatsApp untuk merekayasa tentang kematian korban.

” Sempat saya tanya ini temanya AB yakni AY dia mengaku diminta oleh AB untuk bilang kalau korban pingsang setelah minum teh dan diminta agar semua cat yang dikirim AB melalui WhatsApp,” kata Heri.

Ditambahkan Heri setelah mengetahui korban meninggal dirinya langsung melaporkan hal ini ke kantor polisi.

” Saya tidak mau dikambing hitamkan makanya saya datang melapor ke kantor polisi,” katanya.

Saat ini sejumlah anggota polisi dari Polsek Ujung Bulu dan Reskrim polres Bulukumba telah datang ke Wisma untuk mencari barang bukti termasuk memeriksa CCTV dan keterangan sejumlah orang yang ada di dalam Wisma,” Tutup Heri.(**)

 

Komentar