Om King Salurkan Bantuan Alquran Ke Rumah Tahfidz Qur’an Dan Majelis Ilmu Di Desa Bontonyeleng

RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- H. Haris atau biasa disapa om King presiden Harum Lestari FC menyalurkan bantuan Alquran ke rumah Tahfidz Qur’an dan Majelis ilmu di dusun Paobecenge, Desa Bontonyeleng, kecamatan Gantarang, kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan Sabtu malam 8 Februari 2025.

Selain menyalurkan bantuan Alquran ke rumah Tahfidz dan majelis ilmu, juga akan menyalurkan bantuan ke sejumlah masjid yang ada di desa Bontonyeleng.

Rumah Tahfidz dan majelis Ilmu yang didirikan oleh salah seorang warga bernama Isla beberapa tahun lalu dengan menggunakan biaya sendiri tidak melalui naungan yayasan.

Saat ini Tahfidz Qur’an tersebut memiliki 87 santri dari desa Bontonyeleng dan luar desa. Kondisi Alquran milik rumah Tahfidz sudah banyak yang kusam bahkan termakan rayap sehingga om king terpanggil untuk memberikan bantuan melalui perantara pemerintah setempat.

Isla pemilik rumah hafizh Qur’an dan majelis ilmu desa Bontonyeleng kepada wartawan mengatakan kalau rumah Tahfidz miliknya bertempat di rumah kediamanya di dusun Paobecenge.

” Terima kasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan Alquran kepada santri kami, semoga menjadi ladang pahala,” Kata Isla.

Menurut Isla kondisi Alquran yang dipakai santri sudah sangat memprihatinkan selain karena kondisinya kusam juga sudah banyak yang robek.

” Sudah banyak yang robek Alquran ditempat kami, tapi kami tetap gunakan namun Alhamdulillah Allah SWT telah mengutus orang lain untuk membantu kami,” ujar Isla.

Selain memiliki santi 87 orang dirinya juga melakukan kegiatan Majelis ilmu dan kelompok mengaji yang beranggotakan ibu rumah tangga yang ada di desa Bontonyeleng.

Sementara itu kepala dusun Paobecenge Abdul Hamid mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan Alquran kepada rumah hafizh Qur’an dan Majelis ilmu di dusunnya.

” Semoga ini menjadi ladang pahala bagi yang memberikan bantuan dan semua yang terlibat didalam penyaluran bantuan ini,” Ujar Abdul Hamid. ***

 

 

Komentar