RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Kepala lingkungan Bontomangape Nasrun angkat bicara terkait soal ini penutupan Jalan setapak di lingkunganya Selasa 17 Februari 2025 kemarin.
Kepada wartawan Nasrun mengatakan kalau tanah yang dibuat Jalan setapak tersebut adalah tanah miliknya.
Ditambahkan Nasrun dirinya menutup Jalan karena kesal mau diturunkan oleh beberapa oknum warga sebagai kepala lingkungan Bontomangape.
Bahkan ada oknum warga yang mengedarkan undangan persetujuan penurunan jabatan sebagai kepala lingkungan kepada 50 orang warga.
” Ada oknum warga yang mau turunkan saya sebagai kepala lingkungan, bahkan sudah sebar undangan ajakan persetujuan ,” Kata Nasrun.
Ditambahkan Nasrun dari sekitar 50 undangan yang disebar oleh warga untuk meminta dirinya mundur hanya 16 orang sepakati untuk bertanda tangan.
Usai 16 oknum warga tersebut setuju kemudian di usulkan persetujuan penurunan dirinya sebagai kepala lingkungan ke lurah kelumeme namun di tolak.
” Gara-gara ini saya tutup jalan pakai kursi bekas dan papan kayu karena saya kesal terhadap lima orang oknum warga yang pengaruhi warga lainya untuk menurunkan saya,” Katanya melalui telpon selulernya Selasa 18 Februari 2025.
Kekesalan dirinya terhadap warga dikarenakan melakukan aksi protes yang bertujuan untuk menurunkan saya sebagai kepala lingkungan tanpa memberi penyampaian ke dirinya langsung” Kata Nasrun.
Bahkan Nasrun mengakui kalau pihak kelurahan dalam hal ini lurah Kalumeme bersama bhabinkamtibmas, babinsa dan dirinya telah dimediasi selasa malam kemarin namun belum menemui titik temu.
Lanjut Nasrun dirinya bersedia membuka kembali jalan yang ditutup kalau kelima oknum warga tersebut datang meminta maaf ke saya.
” Biar hari ini saya siap buka itu jalan, asal kelima orang oknum warga datang meminta maaf ke saya,” Ujarnya.
Sementara itu lurah Kalumeme Abdul Rafik yang dikonfirmasi selama malam mengatakan kalau sudah melakukan mediasi persoalan ini.
” Saya telah turun langsung ke lingkungan Bontomangape untuk memidiasi bersama bhabinkamtibmas , babinsa bersama beberapa orang warga namun belum ada titik temu,” Katanya.
Saat dihubungi kembali selasa 18 Februari untuk meminta tanggapan terkait kelanjutan mediasi lurah Kalumeme belum memberikan komentar sampai berita ini diterbitkan. ***
Komentar