RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba akan menyiapkan skema baru dalam meningkatkan produktivitas pertanian bagi warga. Pemkab Bulukumba bakal menaikkan pajak bumi dan bangunan (PBB) untuk lahan pertanian yang tidak dimanfaatkan.
Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf, mengaku malu jika ekonomi masyarakat Bulukumba tidak meningkat di era pemerintahannya. Olehnya, dia akan berupaya maksimal mencarikan solusi agar ekonomi masyarakat Bulukumba bisa maju pesat.
“Bulukumba memiliki sumber daya alam yang luar biasa, terutama di sektor pertanian, perikanan dan kelautan,” kata bupati yang lebih akrab disapa Andi Utta di kediamannya di Kelurahan Tanete, Kecamatan Bulukumpa, Jumat 28 Maret 2025.
Andi Utta mengatakan bahwa berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, masih banyak lahan pertanian-perkebunan di Bulukumba yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Baru sekitar 30 persen lahan yang produktif. Jadi sekitar 70 persen lagi lahan yang tidak maksimal atau tidak punya ekonomi lebih tinggi,” jelas bupati dua periode tersebut.
Dengan demikian, Andi Utta meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk membuat kebijakan baru yaitu menaikkan pajak bagi lahan yang tak dimanfaatkan atau tidak dikelola dengan baik.
“Yang tidak dimanfaatkan lahannya, siap-siap untuk dinaikkan pajaknya. Ini untuk warga yang tidak mengolah lahannya secara maksimal,” jelasnya.
Andi Utta berharap dengan adanya kebijakan seperti ini, warga Bulukumba berlomba-lomba untuk bekerja menggarap lahannya. Apalagi, Pemkab Bulukumba tengah memassifkan program pembagian bibit unggul gratis.
“Sekarang ada program ketahanan pangan dan bibit unggul. Jangan sampai lahannya hanya jadi sarang atau tempat berkembang biak babi hutan. Kita sayangkan, kita tidak inginkan seperti itu,” ungkapnya.
Bupati yang dikenal kurang cerita banyak bekerja ini, menyebutkan, pemerintah daerah bersama pemerintah desa sudah memetakan lahan yang tidak produktif.
“Setiap tahun Pemkab Bulukumba akan menaikkan pajaknya bagi lahan yang tidak diolah. Jadi ini untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pemerintah,” tambah Andi Utta.
“Pemerintah daerah juga siap membantu 20 hektar lahan pertanian di semua desa untuk landclearing atau pembersihan lahan. Lahannya dibongkar, diangkat akarnya, pohonnya diganti. Kita kerja sama pemerintah desa tentang komoditi apa yang pas untuk lahan itu, supaya nilai pekonominya bisa lebih tinggi,” kata Andi Utta.
Dia mengaku sektor pertanian dan kelautan sangat berkontribusi dalam mengangkat Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Bulukumba, terutama adanya irigasi pracetak pertanian dan rumpon di perikanan-kelautan.
“Kita juga bersyukur sekarang karena TNI-Polri ikut menyukseskan program ketahanan pangan,” kata Andi Utta.
Untuk diketahui, Andi Utta di periode keduanya ini mendorong kemandirian daerah dan kemandirian desa melalui pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi biru. Menurutnya daerah tidak boleh tergantung terus menerus kepada pemerintah pusat untuk membiayai daerah melalui anggaran dana transfer pusat.***
Komentar