Viral ,Diduga Pesta Minuman Keras, Enam Pelajar di Gelandang Polisi

 

RUBRIK.co.id,Pinrang– Enam dari 10 orang yang terekam dalam video viral pelajar pesta minuman keras di Taman Perumahan Pinrang Permai, kini didata dan dimintai keterangan di Mapolsek Mattiro Sompe.

Dikutip dari Saturatus.news Kapolsek Mattiro Sompe AKP Zusandy Said mengatakan, pelajar yang terekam dalam video viral itu berkisar 10 orang dan dua diantaranya laki-laki dan yang lainnya adalah perempuan.

“Saat ini sudah di Mapolsek sekitar 6 orang, dan yang lainnya sementara dipanggil untuk kami data,” kata Kapolsek, Selasa 24 Desember 2019 kemarin.

Sebelumnya, video berdurasi sekira 30 detik ini menjadi perhatian Netizen setelah diunggah melalui media sosial. Dalam video itu terlihat sejumlah pelajar menegak minuman keras sambil merokok.

“Dari 10 orang pelajar itu, masing-masing berasal dari SMA Negeri 3 Mattiro Sompe, Madrasah Aliyah Negeri dan SMA Negeri Urung Patampanua dan mereka datang ke tempat itu untuk bersantai,” jelasnya.

Namun kata dia, salah seorang diantaranya membawa minuman keras, dan 10 orang pelajar terekam itu, tidak semua meneguk minuman keras. Menurut dia selain memanggil para pameran yang ada dalam video itu, juga nantinya akan dipanggil orang tua dan guru mereka.

Sementara itu, salah seorang guru SMA Negeri 3 Mattiro Sompe Mirwanto mengaku, tidak menyangka para siswa binaanya dapat berbuat seperti itu.

“Yang kami tau, di kelas mereka itu pendiam, makanya kami tidak percaya, memang saat ini pelahar sekolah tengah mengikuti Porseni, jadi para guru fokus di Porseni dan ternyata ada yang siswa keluar dari halaman sekolah,” jelasnya.

Warga Perumahan Pinrang permai Hj Nurhana mengatakan, sebelum kejadian, beberapa pelajar sempat mendatangi kiosnya untuk membeli minuman ringan, tapi karena ia tak menjual barang yang hendak dibeli, maka pelajar itu hanya membeli mi instan.

“Kami warga Perumahan Pinrang Permai tidak mengetahui kejadian itu, dan hanya tau melalui media sosial,” katanya.

Apalagi kata dia, taman itu menjadi tempat umum dan sebelumnya banyak pelajar yang datang duduk untuk bersantai di sana, bahkan kerap terjadi perkelahian antat pelajar di tempat itu.

Pihaknya berharap pihak terkait lebih memperhatikan taman itu, sebab sering dijadikan tempat kumpul yang berdampak mengganggu warga perumahan.

“Jangan sampai orang menganggap yang membuat masalah itu adalah warga perumahan, padahal selama ini orang-orang dari luar yang membuat onar.” katanya. (int)

Komentar