RUBRIK.co.id, BULUKUMBA- Kelangkaan dan harga minyak goreng yang mahal dikeluhkan oleh sejumlah masyarakat tidak terkecuali di Kabupaten Bulukumba.
Seperti yang dirasakan oleh Hj. Hamsina salah seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Melati, Caile, Kecamatan Ujungbulu, menurutnya beberapa hari belakangan ini ia kesulitan mendapatkan minyak goreng.
“Kalaupun ada yang saya dapat, tapi harganya mahal, untuk kemasan 2 liter biasa saya beli 30 ribu, tapi sekarang sudah 39 ribu itupun langka,” keluhnya saat ditemui di Pasar Sentral Bulukumba, Rabu, 23 Februari 2022.
Sementara itu berdasarkan penelusuran media ini di Pasar Sentral, memang sangat jarang ditemui pedagang yang menjual minyak goreng apalagi dengan harga subsidi.
Isna salah satu pedagang yang ditemui mengatakan bahwa memang sudah hampir sebulan ia tidak mendapatkan suplai minyak goreng.
“Tidak ada memang pak, sudah hampir satu bulan. Ini yang tersisa minyak goreng stok lama makanya mahal pak,” ungkapnya.
Sementara itu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DP2KUKM) Bulukumba nampaknya belum melakukan sidak terkait kelangkaan minyak goreng.
Kepala DP2KUKM Bulukumba, Munthasir Nawir, mengungkapkan bahwa pihaknya baru akan turun melakukan sidak pada awal Maret 2022.
“Tanggal 2 Maret tim kami akan turun, apalagi sekarang kondisinya Covid-19 kembali naik sehingga aktivitas di kantor juga dibatasi. Pegawai kerja dari rumah,” katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Muhammad Yusuf yang juga dimintai tanggapan mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan langka untuk mengantisipasi potensi adanya dugaan penimbunan yang membuat minyak langka.
“Iya untuk mengantisipasi penimbunan (minyak goreng), maka langkah yang sedang kami lakukan adalah melakukan operasi,” singkat AKP Yusuf.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan wartawan pada Selasa Februari 2022, sejumlah ritel modern juga telah kehabisan stok minyak goreng bersubsidi.
Salah satunya di ritel modern yang terletak di Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba, di sana sudah dua hari kehabisan stok.
Salah satu pegawai ritel modern yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan bahwa saat stok minyak goreng tiba konsumen telah mengantri duluan sehingga dalam hitungan jam minyak goreng seketika habis.
Apa lagi ritel modern tempatnya bekerja itu hanya disuplai dua dos minyak goreng.(**)
Komentar