RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Kabupaten Bulukumba , Sulawesi Selatan menerima tambahan kuota pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian sekitar 13 tong dari tahun 2022 lalu yang hanya 1500 tong tambahan pupuk ini untuk memenuhi kebutuhan petani yang memiliki kartu tani atau yang telah terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) selama setahun.
Penambahan kuota itu terdiri dari dua jenis jenis yakni Urea 19 tong dan NPK sekitar 9 tong jadi total keseluruhan kurang lebih sekitar 28 tong.
” Iya ada penambahan kuota pupuk bersubsidi untuk petani di kabupaten Bulukumba dari tahun 2022 ke tahun 2023 ini,” kata Asisten Account Excutive Pupuk Indonesia Wilayah Sulsel Nashar saat dikonfirmasi wartawan Kamis 5 Januari 2023.
Menurut Nashar pupuk kimia tersebut telah di bagikan ke seluruh pihak distributor dan selanjutnya ke pengecer pupuk di masing-masing kecamatan, desa dan kelurahan, agar bisa disalurkan ke petani sesuai kebutuhan.
Diberitakan sebelumnya pemerintah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan melalui dinas pertanian diminta serius mengawasi distribusi pupuk bersubsidi disemua desa sehingga tepat sasaran, kata wakil ketua DPRD Bulukumba .
“Persoalan pupuk bersubsidi selalu terjadi dan sangat rawan penyelewengan, jadi tahun ini kami harapkan pemerintah lebih serius mengawasi distribusinya sehingga tepat sasaran,” kata H Patudangi Azis Wakil ketua DPRD Bulukumba Kamis 5 Januari 2023.
Ia mengatakan penyelewengan pupuk bersubsidi sangat rawan, terbukti pada setiap musim tanam petani selalu mempersoakan mulai kelangkaan sampai mahalnya harga pupuk bersubsidi.
Memasuki musim tanam awal tahun ini diharapkan distribusi pupuk bersubsidi sudah bisa sampai ke tangan petani di seluruh desa yang ada di Bulukumba.
“Sekarang ini sedang masuk musim tanam, jangan sampai petani kembali mengeluhkan harga dan kelangkaan pupuk seperti yang biasa terjadi sebelum-sebelumnya,” katanya.
Sementara itu kades Bontonyeleng Andi Baso Mauragawalj mengatakan kalau kebutuhan pupuk di wilayahnya dipastikan akan terpenuhi sesuai dengan kebutuhan petani.
Namun Opu sapaan akrab Andi Baso Mauragawali mengatakan harusnya semua jatah pupuk bersubsidi untuk petani di Semua desa yang ada di Bulukumba langsung ke drop ke desa tidak lagi harus melalui agen maupun penyalur.
” Kalau bisa jatah pupuk untuk petani langsung di drop saja ke desa jangan lagi petani harus melalui agen maupun penyalur,” kata Opu
Sebelumnya di tahun 2022 lalu sempat terjadi riak-riak antara petani dan agen serta penyalur, bahkan pihak kepolisian sempat melakukan pemeriksaan terhadap beberapa agen dan penyalur dengan adanya dugaan harga pupuk bersubsidi dijual diatas harga HET. (**)
Komentar